Abad Pertengahan/Arsitektur/Gothik/Westminster Abbey
Westminster Abbey adalah gereja besar bergaya Gothik di London, Inggris. Edward Sang Pengaku membangun sebuah biara di sana pada 1050 M dengan gaya Romanesque.
William Sang Penakluk dimahkotai di Abbey. Oleh karena itu, hingga sekarang semua raja dan ratu Inggris dinobatkan di sana. Akan tetapi pada 1245 M, gereja Romanesque lama itu nampak sudah kuno, sehingga Henry III memutuskan untuk meruntuhkannya dan membangun gereja baru bergaya Gothik. Fasad (bagian depan) Westminster Abbey baru selesai pada 1400-an M. Oleh karena itu, bangunan ini menampilkan gaya Gothik Akhir yang jauh lebih vertikal. Sebagian besar alurnya tampak vertikal dan bukan horizontal. Dua menaranya sendiri baru dibangun pada 1700-an M.
Tidak seperti katedral di Italia atau Prancis, pintu di Westminster Abbey relatif polos, dengan hiasan renda bunga namun tanpa patung.
Di bagian dalam, nave utama di Westminster Abbey muncul dalam tiga lantai - satu lengkungan besar berujung (Gothik) pada bagian bawah, kemudian sebuah galeri buta (semu), dan di atasnya sebuah jendela kaca besar sebagai sumber cahaya. Colonnette tipis terpasang pada dinding dengan tinggi dari lantai hingga langit-langit untuk membuat langit-langitnya tampak setinggi mungkin, seolah-olah bangunan itu menjulang hingga ke langit dan berusaha melompat dari bumi menuju surga.
Dalam rencana pembangunan gereja ini, sang arsitek, Henry dari Reyns, banyak mengambil ide dari katedral-katedral yang dibanngun di Prancis utara, khususnya katedral Chartres, Reims, dan Amiens, yang baru saja dibangun. Seperti katedral Prancis, Westminster Abbey memiliki apsis bundar dengan kapel pancar, jendela mawar, dan butres layang. Meskipun bagian tengahnya cukup mengikuti rencana asli dari tahun 1245 M, bagian tersebut sebenatnya dibangun seratus tahun kemudian, pada 1376 M. Pembangunan harus dihentikan selama seratus thaun untuk mengumpulkan dana.
Kubah atapnya jelas menunjukkan bahwa nave gereja ini dibangun pada 1300-an M, karena menampilkan gaya Gothik. Kubah itu tampak mewah dengan banyak rusuk tambahan yang sebenarnya tak diperlukan, dan ditambahkan hanya untuk menambah keindahan. Dari aaur gereja, dapat terlihat bahwa atap batu yang berat dapat ditopang dengan kokoh oleh hanya oleh tembok berjendela. Ini dapat dilakukan dengan menggnakan butres layang, yaitu lengkungan batu yang menopang dinding. Pada bagian bawah butres layang terdapat butres nonlayang yang juga digunakan untuk menopang atap.