Abad Pertengahan/Sejarah/Tinggi/Perang Salib/III
<< Perang Salib Kedua | Perang Salib Ketiga - Abad Pertengahan | Perang Salib Keempat >> |
Ketika jenderal Mamluk Imaduddin Zangi meninggal, ia digantikan oleh putranya Nuruddin, yang berhasil menaklukan Damaskus. Setelah Nururddin meninggal pada 1174 M, seorang jenderal Kurdi yang kuat bernama Salahuddin berkuasa. Salahuddin merebut Mesir dari Fatimiyah, dan ia bahkan cukup kuat untuk memulai peperangan dengan kerajaan-kerajaan Kristen di Israel dan Lebanon. Pada 1187 M, Salahuddin menaklukan Yerusalem.
Sekali lagi bangsa Eropa pun marah. Paus kembali menyeru para raja Eropa untuk bersatu dan memerangi Salahuddin. Akhirnya Richard Hati Singa, raja Inggris; Philippe Auguste, raja Prancis; dan Friedrich Barbarossa, raja Jerman sekaligus Kaisar Romawi Suci, bersama-sama memimpin pasukan menuju Yerusalem. Sementara di Prancis dan Inggris ditetapkan pajak khusus untuk menghasilkan uang demi membiayai perang.
Akan tetapi, Perang Salib Ketiga, seperti yang kedua, menemui banyak permasalahan. Friedrich meninggal dalam perjalanan ke Yerusalem. Ia tenggelam ketika sedang mandi di sebuah sungai. Akibatnya sebagian besar tentaranya memilih untuk pulang.
Richard dan Philippe melanjutkan perjalanan ke Yerusalem melalui laut. Richard berhasil menaklukan pulau Siprus dalam perjalanannya, namun ia merebutnya dari kerabat Kaisar Bizantium, sehingga sejak itu Bizantium memusuhi Richard. Pasukan Prancis dan Inggris kemudian melanjutkan perang dengan mengepung Akre, pelabuhan utama di kawasan tersebut. Setelah mengepung selama hampir dua tahun, mereka baru berhasil menaklukannya. Richard membunuh 2700 tawanan di Akre karena tebusan mereka tidak dibayar hingga batas waktu yang ia tetapkan.
Setelah menang di Akre, Philippe tak mau lagi melanjutkan perang. Ia memilih untuk pulang ke Prancis, di mana kemudian ia sibuk menyerang wilayah-wilayah milik Richard di Prancis. Dengan demikian hanya Richard dan pasukan Inggrisnya yang masih bertahan untuk melanjutkan perang. Dalam keadaan seperti itu, Richard tak mampu mengalahkan Salahuddin sehingga akhirnya pada 1192 M, ia dan Salahuddin menyepakati kesepakatan damai. Isi kesepakatan itu adalah bahwa peziarah Kristen diperbolehkan keluar-masuk Yerusalem secara bebas, dan Salauddin tidak menyerang sisa-sisa kerajaan Kristen selama bertahun-tahun tahun ke depan. Dengan disepakatinya perjanjian itu, Richard pun pulang ke Inggris.
Namun ketika melintasi Jerman, Richard ditangkap oleh kaisar baru Jerman, Heinrich VI. Heinrich tak menyukai Richard karena Richard pernah berjanji akan membantu Raja Tancred dari Sisilia untuk melawan Heinrich. Heinrich memenjarakan Richard dan mengirim pesan kepada saudara Richard, John, yang isinya meminta tebusan untuk ditukarkan dengan Rihcard. Tebusan yang diminta Heinrich amat besar, bahkan pada akhirnya John harus membayar uang sejumlah tiga kali pendapatan tahunan Inggris. Untuk memeroleh uang tebusan, John menyuruh rakyat membayar pajak tambahan. Richard akhirnya berhasil pulang ke Inggris pada 1194 M.