Afrika/Sejarah/Kartago
Orang-orang pertama yang menghuni pesisir Afrika Utara adalah bangsa Berber. Mereka merupakan kaum nomaden yang menggembalakan sapi. Mereka menuturkan rumpun bahasa Hamit yang berkaitan dengan bahasa Mesir Kuno. Para penduduk Afrika Utara kemungkinan merupakan keturunan campuran dari orang Asia Barat dengan orang Afrika Barat. Suku-suku Hamit ini sering menyerbu Mesir. Bangsa Mesir menyebut mereka sebagai bangsa Libya. Terkatang bangsa Lybia memperoleh kekuasaan yang besar dalam politik Mesir.
Sekitar tahun 800 SM, para kolonis Fenisia tiba dari Asia Barat. Mereka mendirikan kota Kartago di Tunisia modern. Kartago merupakan lokasi militer yang penting, serta memiliki pelabuhan yang bagus. Kartago terletak di titik sempit di Laut Tengah, di seberang pulau Sisilia. Pihak yang menguasai Sisilia dan Kartago bisa mengendalikan perdagangan di Laut Tengah. Itulah yang dilakukan bansga Fenisia. Karena itu Kartago tumbuh dengan cepat menjadi kota yang penting.
Ketika Persia menaklukan Fenisia pada akhir 500-an SM, Persia tak punya angkatan laut. Mereka tak begitu tertarik pada Laut Tengah, jadi Kartago bisa menjadi negara yang merdeka. Kartago memilih menjadi sebuah Republik. Warga negara pria dewasa memberikan suara pada masalah penting serta memilih pemimpin. Selain Afrika Utara dan Sisilia, Kartago juga menaklukan dan mengkolonisasi wilayah yang luas di Spanyol. Kartago memilih Spanyol sebab ada banyak tambang perak di sana. Kartago memang ingin berkembang menjadi kekaisaran, seperti yang dilakukan Persia di Asia Barat, Romawi di Italia dan Athena di Yunani.