Afrika/Sejarah/Romawi
Pada 300-an SM, pelabuhan Kartago di Afrika Utara aktif terlibat dalam mengatur Mediterania, misalnya Kartago menyepakati perjanjian dengan bangsa Etruria di Italia untuk melindungi bangsa Etruria dari perompak Yunani di Italia selatan. Kartago juga terus berperang dengan bangsa Yunani di Sisilia dalam perebutan kekuasaan atas pulau tersebut.
Pada 200-an SM, Kartago berperang dengan Republik Romawi, yang tumbuh semakin kuat. Mereka memperebutkan kendali atas Mediterania. Dalam Perang Punik pertama, Romawi sukses mencaplok seluruh Sisilia dari kekuasaan Kartago. Dalam Perang Punik kedua, yang berakhir pada 202 SM, Romawi berhasil merebut Spanyol, sekaligus membuat Kartago menjadi negara yang sangat lemah. Dalam Perang Punik ketiga pada 146 SM, Romawi menghancurleburkan Kartago dan menjadi penguasa atas Afrika Utara.
Selama ratusan tahun, Kartago kehilangan pengaruh. Namun di bawah Julius Caesar pada 50 SM, dan kemudian di bawah para kaisar Romawi lainnya, Kartago didirikan kembali sebagai sebuah kota Romawi. Afrika Utara juga menjadi bagian penting dalam Kekaisaran Romawi, mengekspor minyak zaitun dan tembikar ke seluruh Romawi, dan bahkan ke luar Romawi sampai sejauh Iran dan India. Perdagangan ini berlanjut hingga 400-M, ketika suku Vandal menaklukan Afrika Utara dan mendirikan kerajaan di sana.