Afrika/Sejarah/Tanzania

Pada 1500-an M, penduduk Tanzania melakukan perniagaan dengan India dan Jazirah Arab dari pelabuhan terbesar mereka di Kilwa serta berbagai pelabuhan kecil lainnya. Mereka membeli kain sutra dan kapas, pisau baja, obat India dan Cina, serta rempah seperti merica dan kayu manis. Sedangkan yang mereka jual antara lain budak, yang didapatkan dari Kongo, gading, kayu ebony dan telur burung unta. Seperti orang-orang lainnya di Afrika Timur, sebagian besar penduduk Tanzania adalah Muslim. Mayoritas penduduk Tanzania menuturkan bahasa Swahili.

Reruntuhan Masjid Agung Kilwa
Charles V

Pada 1498, penjelajah dari Eropa, yaitu Vasco da Gama, tiba di Kilwa. Dengan persenjataan yang lebih canggih, dia melancarkan serangan pada orang-orang Tanzania. Pada 1505, Tanzania, seperti Mozambik di selatan, jatuh dalam kendali Portugis yang dipimpin oleh Charles V. Akibat penjajahan ini, rakyat Tanzania menjadi miskin sedangkan Portugis menjadi lebih kaya. Meskipun begitu tidak lama setelah 1700 M, rakyat Tanzania berhasil mengusir Portugis dari bagian utara negeri mereka dengan bantuan para saudagar Arab dari Oman. Orang-orang Tanzania dan Sultan Oman terus melakukan perdagangan dengan Iran, Kesultanan Utsmaniyah dan Kekaisaran Maratha di India, menjual semakin banyak budak dari Kongo.

Mkwawa

Pada akhir 1800-an, Tanzania harus lebih banyak berdagang dengan Britania, yang telah menguasai India. Penyatuan Jerman oleh Bismarck berarti Jerman menginginkan jajahan di Afrika, sehingga Bismarck secara berangsur-angsur merebut kendali atas Tanzania. Penjajahan Jerman sangatlah kejam dan menindas. Meskipun Jerman membangun jalan, rel kereta dan sekolah di Tanzania, mereka membantai banyak orang, memberi perlakuan yang jahat, serta memaksa rakyat Tanzania bertani kapas. Pada 1890-an, Mkwawa memimpin suku Hehe dalam gerakan perlawanan. Jerman mengalahkannya tapi pemberontakan Maji-Maji melanjutkan perlawanan suku Hehe, dan perjuangan menjadi semakin besar dan kuat.

Julius Nyerere

Ketika Jerman kalah dalam Perang Dunia I, Britania mengambil alih kendali atas Tanzania. Britania pun menjadi lebih kaya sedangkan sistem sekolah Tanzania runtuh dan penduduk Tanzania menjadi semakin miskin. Walaupun begitu rakyat Tanzania berperang untuk Britania pada Perang Dunia II seperti orang-orang Sikh dari India. Seusai Perang Dunia II, rakyat Tanzania mulai menegosiasikan kemerdekaan. Pada 1961 (setahun setelah Kongo), Tanzania akhirnya menjadi negara merdeka lagi.

Benjamin Mkapa

Pada masa kini, Cina membantu Tanzania membangun ekonomi modern. Tetapi di bawah presiden Julius Nyerere, pemerintahan korup dan tidak demokratis. Di bawah presiden Benjamin Mkapa, pemerintah masih menembaki para warga. Pada masa kini Tanzania mengekspor emas, tembakau, kopi dan berbagai logam yang digunakan dalam komputer tetapi sebagian rakyat Tanzania masih hidup dalam kemiskinan.