Anatomi Lisensi Creative Commons/Hak Cipta, Domain Publik, dan Creative Commons

Lisensi Creative Commons berfungsi untuk melepas dan mempertahankan sebagian dari hak cipta suatu karya. Oleh karena itu, lisensi Creative Commons memungkinkan pencipta karya untuk memilih mana saja unsur-unsur hak cipta yang hendak mereka lepas dan pertahankan. Alasan dan keingian pencipta karya memanglah berbeda-beda, ada yang menghendaki karyanya dapat digunakan secara bebas bahkan untuk kepentingan komersial. Ada pula pencipta karya yang hanya menginginkan karyanya bebas disebarluaskan, tetapi tidak boleh diubah atau dikomersialiasi.

Lisensi Creative Commons dapat diterapkan pada berbagai karya Anda yang termasuk ke dalam cakupan perlingungan hak cipta. Karya musik dan fotografi adalah dua contoh paling umum karya kreatif yang sering menggunakan lisensi Creative Commons. Meskipun demikian, karya peranti lunak tidak disarankan untuk menggunakan lisensi Creative Commons karena ada sejumlah pilihan lisensi lain yang mungkin lebih cocok untuk pengembangan peranti lunak terbuka.

Creative Commons dan Domain Publik sunting

 

Creative Commons Zero atau CC0 adalah tanda yang dapat disematkan pada karya bagi mereka yang ingin melepas karya tersebut langsung ke dalam Domain Publik. Hal ini akan melepas semua hak cipta Anda terhadap karya Anda. CC0 bukanlah sebuah lisensi, melainkan pernyataan hukum untuk tidak melindungi karya dengan undang-undang hak cipta di negara manapun.

 

Berbeda dengan CC0 yang memiliki dokumen hukum, Domain Publik bukanlah suatu pernyataan hukum, melainkan hanya sebuah tanda atau petunjuk yang disematkan pada karya yang masa hak ciptanya diketahui telah habis.


Domain Publik adalah sebuah himpunan karya-karya kreatif yang tidak lagi dilindungi hak ciptanya. Ketika masa hak ciptanya telah habis (bervariasi di tiap negara, umumnya 70 tahun setelah kematian pencipta), sebuah karya kreatif dianggap telah memasuki Domain Publik. Karya-karya ini boleh dimanfaatkan oleh siapa saja untuk keperluan apa saja.