Asia Barat Kuno/Sejarah/Akkad

<< Dinasti Awal Kekaisaran Akkad - Asia Barat Kuno Bangsa Amori >>

Sargon dari Akkad secara berangsur-angsur menaklukan wilayah di antara sungai Tigris dan Efrat sekitar 2300 SM. Orang Akkad menuturkan bahasa Semit, seperti orang Amori. Sargon, menurut kisah Sumer, adalah anak seorang lelaki misin, kemungkinan tukang kebun, dengan seorang pendeta tinggi wanita Akkad. Ibunya membuangnya dengan menaruhnya dalam sebuah keranjang gelagah dan menghanyutkannya ke sungai, mirip dengan kisah Musa seribu tahun setelahnya. Sargon diselamatkan, bertemawan dengan dewi Ishtar, dan dibesarkan di istana raja.

Wilayah Kekaisaran Akkad
Kepala perunggu raja Akkad, kemungkinan Sargon atau Naram-Sin

Setelah dewasa, Sargon mendirikan sebuah kota baru yang disebut Akkad, dan menjadi rajanya. Ia kemudian menaklukan satu per satu wilayah di sekitarnya. Pada akhirnya, ia berhasil mendirikan kekaisaran pertama di dunia, yaitu Kekaisaran Akkad. Sargon juga membawa gagasan baru bahwa raja harus diteruskan oleh putranya. Sebelumnya raja di Asia Barat dipilih oleh orang-orang kaya di kota yang bersangkutan.

Ia juga membantu menyatukan kekiasarannya dengan menjadikan putrinya, Enheduanna, sebagai pendeta tinggi seumur hidup untuk dewa bulan Nanna di Ur, serta pendeta tinggi dewa langit An di Uruk. Enheduanna pun menjadi sangat berkuasa. Ia menulis dua himne panjang, yang isinya menyatakan bahwa kekaisaran Sargon memang sudah ditakdirkan untuk bersatu. Ia adalah penulis pertama di dunia yang namanya kita ketahui.

Anak-anak Sargon menggantikan dia menjadi raja Akkad setelah ia meninggal. Akan tetapi mereka dibunuh, sehingga cucu Sargon, Naram-Sin naik tahta. Ia berkuasa lama, yakni 56 tahun, dan amat berhasil. Kekaisaran Akkadnya terbentang dari Lebnon hingga pesisir Laut Tengah, ke utara hingga Turki dan ke selatan hingga Teluk Persia.

Naram-Sin digantikan oleh putranya Shar-kali-Sharri, namun Shar-kali-Sharri gagal mempertahankan Kekaisaran Akkad, dan sekitar 2100 SM kekaisaran ini secara perlahan-lahan terpecah menjadi banyak kerajaan dan kota kecil, seperti pada masa Sumer.