Asia Barat Kuno/Sejarah/Lydia
<< Kekaisaran Het | Kerajaan Lydia - Asia Barat Kuno | Kekaisaran Persia >> |
Sekitar 687 SM, berdasarkan sejarawan Yunani Herodotos, Raja Gyges mendirikan sebuah kerajaan yang disebut Lydia, di Turki modern di mana sebelumnya bangsa Het berkuasa sebelum Zaman Kegelapan. Setelah Kekaisaran Assyria runtuh, dan Kekaisaran Babilonia Baru belum terlalu kuat, negara-negara baru punya peluang yang cukup besar untuk berkembang. Gyges menetapkan ibukotanya di Sardis.
Sejak masa Gyges, Lydia cukup ramah dengan kota-kota Yunani di sepanjang pesisir Asia Kecil. Mungkin orang-orang Yunani juga sempat menjadi pasukan bayaran bagi Lydia.
Pada 560-an SM, Kroisos menjadi raja Lydia. Kroisos sangat kaya sehingga muncul ungkapan "sekaya Kroisos." Herodotos menyebutkan bahwa Kroisos berteman dengan tokoh Athena, Solon. Pada masa ini tampaknya Lydia menguasai kota-kota Yunani di dekatnya.
Pada 550-an SM, Kekaisaran Persia pimpinan Koresh Agung mulai menyerang Lydia. Kroisos mengirim utusan kepada orakel Yunani di Delphi untuk bertanya apa yang harus ia lakukan. Orakel menjawab behwa jika Kroisos memerangi Koresh, maka "sebuah kerajaan besar akan hancur." Kroisos mengira ini artinya ia akan menang, maka ia pun berperang. Sayangnya, malah Koresh yang menang, dan Kroisos menyadari bahwa yang dimaksud dalam ramalan adalah kerajaannya.
Pada akhirnya, Kroisos dan Koresh menyepakati perjanjian damai. Namun setelah Kroisos mati pada 546 SM, Persia benar-benar menguasai Lydia, dan cengan cepat menguasai juga kota-kota Yunani di sekitarnya. Pada 499 SM, kota-kota Yunani itu memberontak dan berhasil membakar Sardis, tapi pada 491 SM Persia berhasil memadamkan pemberontakan tersebut.