Asia Tengah Pra-1500/Sejarah/Skythia
Bangsa Skythia adalah suatu kelompok besar yang terdiri atas banyak suku dengan ikatan yang longgar. Mereka tinggal di Rusia, serta jauh di selatan di sekitar Laut Hitam dan Laut Kaspia. Seperti orang Asia Tengah lainnya, mereka menunggangi kuda dan beternak sapi. Mereka adalah keturunan dari bangsa India-Eropa, seperti halnya bangsa Het, Yunani, dan Jermanik. Tak diketahui awal kemunculan bangsa Skythia tapi pada 600-an SM mereka sempat berhasil merebut wilayah selatan mereka (Turki modern). Kekaisaran Media kemudian mendesak bangsa Skythia kembali ke Laut Hitam.
Pada masa Kekaisaran Persia, raja Persia, Darius, memimpin kampanye melawan bangsa Skythia di kawasan Laut Hitam, namun Persia kalah dan bangsa Skythia tetap dapat tinggal di sekitar Laut Hitam. Bangsa Skythia tetap sulit diidentifikasi sebagai suatu kelompok hingga delapan ratus tahun berikutnya, hingga sekitar 200-an M suatu kelompok lainnya, yakni bangsa Sarmatia mengusir bangsa Skythia dan merebut wilayah mereka. Namun setelah itu, sekitar 300-an M, bangsa-bangsa India-Eropa di Asia Tengah mulai terusir oleh babngsa Turk dan Mongol seperti suku Hun Putih. Meskipun keturunan bangsa Skythia dan Sarmatia masih hidup di kawasan tersebut (Georgia dan Ukraina modern) saat ini, pada 1500-an M, penguasa Asia Tengah jelas adalah bangsa-bangsa Turk dan Mongol.
Informasi tentang bangsa Skythia banyak diketahui dari sejarawan Yunani, Herodotos. Pada 400-an SM, Ia menulis deskripsi panjang mengenai ritual agama, gaya hidup, dan prinsi-prinsip Skythia sebagai bagian dari risalah sejarahnya mengenai Perang Yunani-persia. Herodotos cenderung menyampaikan tradisi-tradisi Skythia yang kurang beradab, contohnya ia menulis bahwa orang Skythia senang memakai tengkorak musuh mereka sebagai gelas minum.