Di Provinsi Bali sunting

Bahasa Bali merupakan bahasa yang berasal dari Pulau Bali. Selain itu, bahasa Bali juga tersebar di beberapa wilayah lain, misalnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Lampung, dan Sulawesi Tenggara. Bahasa Bali juga dituturkan di Provinsi Kalimantan Tengah tepatnya Desa Basarang Jaya, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas. Bahasa Bali yang ada di Kalimantan Tengah merupakan bahasa para penduduk transmigran yang berasal dari Pulau Bali. Bahasa Bali terdiri atas dua dialek, yaitu (1) dialek Bali Aga atau Bali Mula yang dituturkan oleh penduduk Bali di daerah dataran tinggi di Bali dan (2) dialek Bali Dataran yang dituturkan oleh penduduk yang pada umumnya berdiam di daerah dataran rendah di Bali.

Wilayah sebaran geografis dialek Bali Aga meliputi Kabupaten Karangasem, yaitu di Desa Tenganan, Kecamatan Manggis dan Desa Seraya, Kecamatan Karangasem; Kabupaten Bangli, yaitu di Desa Terunyan dan Kecamatan Kintamani; Kabupaten Klungkung, yaitu di Desa Klumpu, Kecamatan Nusa Penida; Kabupaten Badung bagian utara, yaitu di Kecamatan Ketihingandan Petang; Kabupaten Tabanan, yaitu di Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel; Kabupaten Buleleng, yaitu di Desa Sepang, Kecamatan Busung Biu; Kabupaten Jembrana, yaitu di Desa Nusasari, Kecamatan Melaya.

Dialek Bali Dataran menyebar di beberapa wilayah kabupaten di Pulau Bali meliputi Kabupaten Klungkung, yaitu di Desa Bungbungan, Kecamatan Banjarangkang; Kabupaten Jembrana, yaitu Desa Pengragoan, Kecamatan Pekutatan; Kabupaten Tabanan, yaitu di Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur dan Desa Luwus, Kecamatan Baturiti; Kabupaten Badung, yaitu di Desa Baha, Kecamatan Mengwi dan Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan; Kota Denpasar yaitu di Kampung Kepoan, Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan; Kabupaten Gianyar, yaitu di Desa Pupuan, Kecamatan Tegalalang dan Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh; Kabupaten Klungkung, yaitu di Kampung Toyapakeh, Kecamatan Nusa Penida dan Kampung Gelgel, Kecamatan Klungkung; Kabupaten Karangasem, yaitu di Desa Bebandem dan Kampung Kecicang Muslim, Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebanden serta Desa Tianyar, Kecamatan Kubu; Kabupaten Bangli, yaitu di Desa Jehem, Kecamatan Tembuku; Kabupaten Buleleng, yaitu di Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Desa Kayu Putih, Kecamatan Banjar, dan Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak.

Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, Persentase perbedaan kedua dialek tersebut 60%. Isolek Bali di Pulau Bali mempunyai persentase perbedaan sebesar 71,75% (beda dialek) jika dibandingkan dengan bahasa Bali di Nusa Tenggara Baratyang merupakan bahasa yang sama; jika dibandingkan dengan bahasa Bali di Jawa Timur memiliki persentase perbedaan sebesar 69,5% (beda dialek); jika dibandingkan bahasa Bali di Lampung memiliki persentase perbedaan sebesar 77,5% (beda dialek); dan jika dibandingkan bahasa Bali di Sulawesi Tenggara persentase perbedaannya sebesar 76,75% (beda dialek).

Di Provinsi Nusa Tenggara Barat sunting

Di Provinsi NTB penutur bahasa Bali tersebar di dua pulau besar, yaitu di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Penutur bahasa Bali di Pulau Lombok dapat dijumpai di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, dan Kota Mataram. Di Lombok Barat bahasa Bali tersebar di Desa Gunungsari, Kecamatan Gunungsari; Desa Narmada, Kecamatan Narmada; Desa Pelangan, Kecamatan Sekotong; Kelurahan Gerung Utara, Dusun Rincung, Desa Banyu Urip, Dusun Rincung, Desa Tempos, Kecamatan Gerung; dan Dusun Lamper, Desa Jagaraga, Kecamatan Kuripan.

Sementara itu, di Kabupaten Lombok Utara bahasa Bali tersebar di Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung serta Desa Pemenang Timur dan Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang. Sementara itu, di Kota Mataram bahasa Bali tersebar di Kelurahan Pagutan, Pagesangan, Kecamatan Mataram; Cakranegara Utara, Cakranegara Barat, dan Lingkungan Karang Tapen, Kelurahan Cilinaya, Kecamatan Cakranegara, dan Desa Babakan, Kecamatan Sandubaya.

Masyarakat penutur bahasa Bali di Pulau Sumbawa tersebar di Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat, dan Kabupaten Dompu. Di Kabupaten Sumbawa, bahasa Bali tersebar di Desa Sepayung, Kecamatan Plampang; Desa Uma Sima dan Desa Rhee, Kecamatan Sumbawa; Dusun Mekar Sari, Desa Batu Rotok, Kecamatan Batu Lanteh; serta Desa Lunyuk Rea dan Lunyuk Ode, Kecamatan Lunyuk.

Sementara itu, di Kabupetan Sumbawa Barat bahasa Balidigunakan di Desa Kokarlian, Kecamatan Poto Tano. Di Kabupaten Dompu, bahasa Bali tersebar di Desa Taropo, Kecamatan Kilo; Songgaja, Kecamatan Kempo; Banggo, Kecamatan Manggalewa; dan Kelurahan Simpasai, Kecamatan Woja.

Bahasa Bali di Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat terdiri atas empat dialek, yaitu dialek Mekarsari, dialek Uma Sima, dialek Rhee, dan dialek Kokarlian, sedangkan bahasa Bali di Kabupaten Dompu juga terdiri atas empat dialek, yaitu dialek Taropo, dialek Songgaja, dialek Mada Jumba, dan dialek Simpasai.

Di Pulau Lombok bahasa Bali berdampingan dengan bahasa Sasak, sedangkan di Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat bahasa Bali berdampingan dengan bahasa Sumbawa dan bahasa Bima di Kabupaten Dompu.

Selain terdapat di Provinsi Bali dan NTB, bahasa Bali juga dituturkan di Provinsi Lampung, Jawa Timur, dan Sulawesi Tenggara.

Berdasarkan penghitungan dialektometri, antara bahasa Bali yang terdapat di Provinsi Bali dan bahasa Bali yang terdapat di Provinsi NTB, Lampung, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, dan Kalimantan Tengah semuanya dinyatakan sebagai bahasa yang sama dengan persentase perbedaan berkisar antara 71,75%--80% (beda dialek).

Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri bahasa Bali merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan berkisar antara 81%--100% jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa di sekitarnya, misalnya dibandingkan dengan bahasa Sasak.

Di Provinsi Lampung sunting

Bahasa Bali yang berada di Provinsi Lampung dituturkan di Desa Rama Murti, Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah dan Desa Bali Sadar Utara, Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan.

Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Bali merupakan sebuah bahasa dengan persentase berkisar 81%--100% jika dibandingkan dengan bahasa Lampung dan Basemah. Bahasa Bali yang berada di Provinsi Lampung ini merupakan bahasa yang sama dengan bahasa Bali yang berada di Provinsi Bali sebagai bahasa induknya dengan persentase perbedaan sebesar 77,5% sehingga berbeda dialek.

Di Provinsi Kalimantan Tengah sunting

Bahasa Bali dituturkan oleh masyarakat di Desa Basarang Jaya, Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. Bahasa Bali bukan bahasa daerah Kalimantan Tengah, tetapi bahasa suku Bali yang bertransmigrasi dari wilayah Bali.

Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Bali merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan berkisar 88,05--96% jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa lainnya yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah. Misalnya, bahasa Bali dengan bahasa Katingan 88,05%, bahasa Bali dengan bahasa Dayak Ngaju 93,75%, dan bahasa Bali dengan bahasa Waringin 96%.

Di Provinsi Sulawesi Tenggara sunting

Bahasa Bali merupakan bahasa yang bertanah asal di Pulau Bali. Bahasa Bali juga dituturkan oleh masyarakat yang berada di Desa Telutu Jaya, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Selain di Kabupaten Konawe Selatan, penutur bahasa Bali juga terdapat di Kabupaten Kolaka, Kabupaten Buton, dan Kabupaten Muna. Di Kabupaten Konawe Selatan bahasa Bali berdampingan dengan bahasa lokal, yaitu bahasa Tolaki dan bahasa pendatang lain, yaitu bahasa Sunda dan bahasa Jawa.

Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, bahasa Bali yang terdapat di Provinsi Sulawesi Tenggara (Desa Telutu Jaya) dan bahasa Bali yang berada di Pulau Bali merupakan dialek dari bahasa yang sama dengan persentase perbedaan sebesar 76,75%. Sementara itu, isolek Bali merupakan bahasa dengan persentase perbedaan berkisar antara 81%--100% jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa yang ada di Sulawesi Tenggara.

Referensi dan pranala luar sunting

 
Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai: