Di Provinsi Kalimantan Barat

sunting

Bahasa Bukat dituturkan oleh masyarakat yang mendiami wilayah di sekitar hulu Sungai Kapuas, terutama di wilayah Kecamatan Putussibau, Kabupaten Putussibau Utara dan Desa Tanjung Jati, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu. Menurut pengakuan penduduk, wilayah tutur Bahasa Bukat berbatasan dengan wilayah tutur Bahasa Punan dan Bahasa Kayaan. Bahasa Bukat termasuk kelompok minoritas di Kalimantan Barat.

Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Bukat di Nanga Ubat jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa lain di Kalimantan Barat, seperti Bahasa Taman, Bahasa Uud Danum (Ot Danum), Bahasa Galik (Golik), Bahasa Ribun (Rihun), Bahasa Kayaan, Bahasa Punan, dan Bahasa Bakatik menunjukkan persentase perbedaan di atas 81% (beda bahasa). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Bahasa Bukat merupakan sebuah bahasa tersendiri di Kalimantan Barat.

Referensi dan pranala luar

sunting
 
Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai: