Di Provinsi Nusa Tenggara Timur

sunting

Bahasa Lio dituturkan oleh etnik Lio yang tinggal di Kabupaten Sikka dan Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi NTT.

Berdasarkan penghitungan dialektometri, terdapat perbedaan pada tingkat wicara/subdialek/dialek, yaitu berkisar 21,88--79,63% dari isolek-isolek yang dibandingkan. Bahasa Lio terdiri atas tujuh dialek, yaitu

  1. Dialek Paga-Nita terdiri atas tiga perbedaan wicara, yaitu Paga, Wolowiro, dan Mage Panda dengan persentase perbedaan berkisar 21,88--25,69%.
  2. Dialek Mau Basa-Ropa terdiri atas dua subdialek, yaitu Mau Basa dan Ropa dengan persentase perbedaan sebesar 36,33%.
  3. Dialek Nggela-Wolomage-Ngalupolo terdiri atas tiga subdialek, yaitu Nggela, Wolomage, dan Ngalupolo dengan persentase perbedaan berkisar 35,11--39,44%.
  4. Dialek Fataatu-Wololelea-Tou terdiri atas dua subdialek, yaitu Fataatu dan Wololelea-Tou dengan kisaran persentase perbedaan sebesar 43,01--46,32%.
  5. dialek Watunggere,
  6. Dialek Ende, dan
  7. dialek Nage.

Adapun persentase perbedaan antara dialek Watunggere dengan dialek-dialek Bahasa Lio yang lain berkisar 53,33--61,62%.

Persentase perbedaan antara dialek Nage dan dialek-dialek Bahasa Lio yang lain 63,08--76,41%. Berdasarkan penghitungan dialektometri, isolek Lio merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan di atas 81% jika dibandingkan dengan bahasa di sekitarnya, misalnya dengan Bahasa Sikka dan Bahasa Lamaholot.

Referensi dan pranala luar

sunting
 
Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai: