Di Provinsi Sulawesi Selatan

sunting

Bahasa Makassar terdapat di Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Maros, Pangkajene Kepulauan, Kepulauan Selayar, dan Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Bahasa Makassar terdiri atas empat dialek, yaitu (1) dialek Lakiung yang dituturkan di Desa Barana, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto; Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Somba Opu, dan Desa Bontosunggu, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa; (2) dialek Turatea yang dituturkan di Kelurahan Bontoramba, Kecamatan Bontoramba, Desa Tarowang, Kecamatan Tarowang, dan Desa Borongtala, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto; dan Kelurahan Buluttana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa; (3) dialek Makassar Konjo yang dituturkan di Desa Tonrorita, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa; serta (4) dialek Selayar yang dituturkan di Desa Bontobangung, Kecamatan Bontoharu dan Desa Onto, Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar.

Bahasa Makassar juga dituturkan di Desa Bulutellue, Kecamatan Tondong Tallasa dan Kelurahan Labakkang, Kecamatan Labakang, Kabupaten Pangkajene Kepulauan; Desa Allaere, Kecamatan Tanralili dan Desa Pajukukang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros; Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya; Desa Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate; Desa Mangasa, Kecamatan Tamalate; dan Desa Bara Baraya, Kecamatan Makassar, Kabupaten Kota Makassar; Desa Katangka, Kecamatan Bontonompo, Kelurahan Lanna, Kecamatan Parangloe, Desa Tonrorita, Kecamatan Biringbulu, Desa Rappoala, Kecamatan Tompobullu, dan Desa Buluttanna, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa; Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompo Bulu, Kabupaten Bantaeng; Desa Lassang, Kecamatan Polombangkeng Utara, Desa Moncongkomba, Kecamatan Polombangkeng Selatan, dan Desa Topejawa, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar.

Persentase antardialek tersebut berkisar antara 57%--72%. Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Makassar merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan berkisar antara 82%--100% jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa lainnya yang ada di Sulawesi Selatan, misalnya dibandingkan dengan bahasa Lemolang dan Laiyolo.

Di Provinsi Nusa Tenggara Barat

sunting

Isolek Makassar yang ada di NTB merupakan bahasa Makassar dialek Selayar yang bertanah asal di Pulau Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan. Isolek Makassar dituturkan oleh masyarakat yang berada di Provinsi NTB, yaitu di Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat.

Isolek Makassar di NTB terdiri atas tiga dialek, yaitu . (1) Dialek Kertasari yang dituturkan di Desa Labuhan Kertasari, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat. (2) Dialek Labuhan Mapin yang dituturkan di Desa Labuhan Mapin, Kecamatan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa. (3) Dialek Labuhan Burung yang dituturkan di Desa Labuhan Burung, Kecamatan Buer, dan Desa Pukat, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa. Persentase perbedaan antardialek tersebut berkisar antara 51%--80%.

Referensi dan pranala luar

sunting
 
Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai: