Bahasa Tionghoa (Mandarin)/Pelafalan

Suku kata bahasa Mandarin terdiri dari konsonan, vokal (atau vokal + konsonan akhir), dan nada (KV atau KVK). Vokal di suku kata dapat berupa vokal tunggal maupun diftong.

Penulisan pinyin membantu pelajar untuk membaca aksara hanzi, namun pelafalan pinyin tidak sama dengan pelafalan bahasa Indonesia. Harap diperhatikan perbedaannya.

Konsonan awal

sunting

Urutan konsonan awal (shengmu) tidak diurutkan alfabetis, namun berdasarkan sistem bopomofo, untuk memudahkan pengingatan (lihat bagian #Suku kata sederhana di bawah). Perhatikan pelafalannya dalam bahasa Indonesia yang terbalik-balik.

  • b p m f(b dibaca /p/, p dibaca /b/)
  • d t n l(d dibaca /t/, t dibaca /d/)
  • g k h(g dibaca /k/, k dibaca /g/)
  • j q x(j dibaca /c/, q dibaca /j/, x dibaca /s)/
  • z c s(z dibaca /c/, c dibaca /j/)
  • zh ch sh r(z dibaca /ch/, c dibaca /jh/)

Catatan: j q x dan z c s sama-sama dieja /c/, /j/, /s/ dalam bahasa Indonesia. Bedanya adalah vokal yang dapat mengikuti konsonan-konsonan tersebut berbeda.
j q x dapat diikuti vokal i dan ü, sementara z c s dapat diikuti vokal a/ai/ao, o/ou, e/ei, u.

Catatan 2: Bunyi 'r' tidak seperti bunyi 'r' dalam bahasa Indonesia. Silakan disimak perbedaannya dan cara pengucapannya.

  • a
  • o
  • e (é dan ê pepet)
  • i (beberapa suku kata dengan pinyin "i" dilafalkan "e" dalam bahasa Indonesia, lihat bagian #Suku kata sederhana di bawah)
  • u
  • ü (lihat penggunaannya di bawah), jika tidak memungkinkan untuk ditulis dengan umlaut (titik dua di atas huruf u), maka dapat ditulis dengan huruf "v"

Diftong dapat berdiri sendiri maupun mengikuti konsonan:

  • ai
  • ei
  • ao
  • ou (identik dengan o)
  • -üe (tidak dapat berdiri sendiri)

Catatan: bunyi ü dan üe tidak ada dalam bahasa Indonesia, oleh karena itu pelajar harap dapat belajar mendengar (membedakan) bunyi i dan ü, ie dan üe, serta dapat mengucapkan bunyi ü/üe dengan benar.

Vokal + konsonan akhir

sunting

Hanya ada dua vokal akhir, yakni n dan ng. Dikombinasikan

  • -an
  • -en /ən/ (ê pepet)
  • -in (kombinasi i dan en)
  • -un, dibaca /-uen/ (kombinasi u dan en)
  • -ün (kombinasi ü dan en)
  • -ang
  • -eng /əng/ (ê pepet)
  • -ing (kombinasi i dan eng)
  • -ong (kombinasi u dan eng)

Catatan: bunyi -ün tidak ada dalam bahasa Indonesia, oleh karena itu pelajar harap dapat belajar mendengar (membedakan) bunyi in dan ün, serta dapat mengucapkan bunyi ün dengan benar.

Kombinasi

sunting

Tidak semua kombinasi vokal valid. Berikut beberapa kombinasi yang dimungkinkan

  • ia (ditulis "ya"), ie (ditulis "ye"), iao (ditulis "yao"), iou (ditulis "you"), ian (ditulis "yan") [dibaca /yen/], i(e)n (ditulis "yin") [dibaca /in/], iang (ditulis "yang"), i(e)ng (ditulis "ying") [dibaca /ing/], iong (ditulis "yong")
    • Catatan: Ketika suku kata "i" berdiri sendiri, ia ditulis "yi". Ketika dikombinasikan "i" + "a" ditulis "ya", "i" + "an" ditulis "yan", "i" + "ou" ditulis "you", dst. Namun "iou" yang diawali konsonan lain ditulis "iu", misalnya "x" + "iou" = "xiu"
  • ua (ditulis "wa"), uo (ditulis "wo"), uai (ditulis "wai"), uei (ditulis "wei"), uan (ditulis "wan"), uen (ditulis "wen"), uang (ditulis "wang"), ueng (ditulis "weng" atau dieja "ong" ketika diawali konsonan)
    • Catatan: Ketika suku kata "u" berdiri sendiri, ia ditulis "wu". Ketika dikombinasikan "u" + "a" ditulis "wa", "u" + "ei" ditulis "wei", "u" + "en" ditulis "wen", dst. Namun "uei" yang diawali konsonan lain ditulis "ui", misalnya "t" + "uei" = "tui" dan "uen" yang diawali konsonan lain ditulis "un", misalnya "t" + "uen" = "tun"
  • üe (ditulis "yue"), üan (ditulis "yuan"), ü(e)n (ditulis "yun") [dibaca /yün/, bukan /yun/]
    • Catatan: Ketika suku kata "ü" berdiri sendiri, ia ditulis "yu" tanpa umlaut. Vokal ini hanya dapat digunakan dengan beberapa konsonan. Dengan konsonan j, q, x, umlaut tidak perlu ditulis: ju, qu, xu,jue, que, xue, juan, quan, xuan, dll., dengan konsonan n dan l perlu ditulis: nü, lü, untuk membedakan dengan nu dan lu.

Suku kata sederhana

sunting

Urutan pelafalan bopomofo.

Suku kata vokal diftong
  • bo po mo fo
    • dibaca /po bo mo fo/
  • de te ne le
    • dibaca /tə də nə lə/
  • ge ke he
    • dibaca /kə gə hə/
  • ji qi xi
    • dibaca /ci ji si/
  • zi ci si
    • dibaca /cə jə sə/
  • zhi chi shi ri
    • dibaca /chə jhə shə rə/
  • bai pai mei fei
    • dibaca /pai bai mei fei/
  • dao tao nao lao
    • dibaca /tao dao nao lao/
  • gou kou hou
    • dibaca /ko go ho/
  • jue que xue
    • dibaca /cüè jüè süè/
  • zai cai sai
    • dibaca /cai jai sai/
  • zhao chao shao rao
    • dibaca /chao jhao shao rao/
Suku kata vokal nasal
  • ben pen men fen
    • dibaca /pən bən mən fən/
  • dan tan nan lan
    • dibaca /tan dan nan lan/
  • gang kang hang
    • dibaca /kang gang hang/
  • jing qing xing
    • dibaca /cing jing sing/
  • zeng ceng song
    • dibaca /cəng jəng song/
  • zhong chong sheng rong
    • dibaca /chong jhong shəng rong/
  • bin pin min
    • dibaca /pin bin min/
  • dian tian nian lian
    • dibaca /tièn dièn nièn lièn/
  • guang kuang huang
    • dibaca /kuang guang huang/
  • jiang qiang xiang
    • dibaca /ciang jiang siang/
  • zun cun sun
    • dibaca /cuən juən suən/
  • zhuan chuan shuan ruan
    • dibaca /chuan jhuan shuan ruan/

Untuk selengkapnya, silakan baca di lampiran tabel di wikt:Indeks:Pinyin Tionghoa

Dalam bahasa Mandarin, ada empat nada dasar dan satu nada ringan, masing-masing nada pertama mendatar, nada kedua naik, nada ketiga mendalam, dan nada keempat turun. Masing-masing ditandai dengan simbol berbeda di penulisan pinyin, dengan nada kelima (nada ringan) tidak ditandai. Tanda dapat berupa aksen di atas vokal, maupun angka di belakang suku kata. Suku kata yang sama dengan nada berbeda memiliki arti yang berbeda. (Ada pula perbedaan karakter-karakter dengan suku kata dan nada yang sama). Misalnya suku kata "tang" (dibaca /dang/), dengan nada pertama 汤 tāng memiliki arti "sup", dengan nada kedua 糖 táng memiliki arti "gula", dengan nada ketiga 躺 tǎng memiliki arti "berbaring", dengan nada keempat 烫 tàng memiliki arti "panas sekali".

Suku kata "ma" dengan empat nada berbeda Mandarin

Perubahan nada

sunting

Selain menguasai kelima nada tersebut, pelajar juga perlu memahami dan mempelajari beberapa kombinasi nada dapat mengubah pembacaan. Misalnya nada ketiga + nada ketiga, maka nada ketiga yang pertama berubah menjadi nada kedua (naik).

Selain itu, beberapa karakter hanzi juga memiliki lebih dari satu nada, jika dibaca dengan nada yang berbeda akan menghasilkan arti yang berbeda.