Premis sunting

Bentala tengah terancam rusak karena populasi tentara rumah kaca seperti uap air, karbon dioksida, metana, dan ozon sudah berlebihan di atmosfer. Bencana terjadi dimana-mana sehingga Komandan tentara rumah kaca mengadakan rapat semesta untuk melaksanakan misi penelamatan bumi

Lakon sunting

  1. Uap Air
  2. Karbon dioksida
  3. Metana
  4. Ozon
  5. Tentara Rumah Kaca

Lokasi sunting

 
Misi yang harus diselesaikan

Bentala/Bumi

Cerita pendek sunting

Penasaran sunting

Sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, sebuah bola berbentuk elips indah yang berumah di tata surya kerajaan semesta itu lahir dan dinamakan Bentala. Konon karena keindahan dari tubuh Bentala yang bercahaya seperti pancawarna, maka ia dijuluki  “Marmer Biru” . Di planet inilah manusia,hewan, dan tumbuhan dapat hidup dan menetap. Dari kerajaan semesta terlihat bagian-bagian tubuh Bentala yang tersusun dari indahnya daratan, hutan, pegunungan,dan lautan yang luar biasa cantiknya. Bentala memiliki jaket pelindung yang bernama atmosfer untuk menjaga tubuhnya dari suhu ekstrem. Pada lapisan atmosfer Bentala ini, ada sekelompok gas pelindung yang dinamakan tentara rumah kaca. Mereka berbentuk gas yang akan menjaga Bentala beserta penduduknya agar terlindung dari suhu yang terlalu panas juga suhu yang terlalu dingin. Manusia menamakan suhu yang tidak menentu itu dengan sebutan pemanasan global.

Pagi itu tepatnya pada bulan februari 2023, diberbagai belahan tubuh Bentala ramai dibicarakan isu yang menyebutkan bahwa planet ini tengah terancam rusak karena jumlah populasi tentara rumah kaca terus meningkat diluar kendali. Manusia bahkan menuding bahwa jumlah mereka yang terlalu banyak adalah penyebab dimana anak-anak banyak mengalami sakit flu, demam dan banyak lagi penyakit yang melanda dunia lainnya. Bagaimana tidak, hujan bahkan bisa menyebabkan banjir dan bencana yang mengancam manusia. Seperti pagi itu terdengar lamat-lamat pembicaraan rombongan ibu-ibu dibelahan selatan tubuh Bentala.

“  jeng-jeng semua, denger nga berita tadi malam tentang prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika  mengatakan kalau musim dingin yang terus-menerus ini diakibatkan oleh air yang menguap kemudian turun kembali menjadi hujan. Karena banjir itulah penyakit mulai berdatangan “ , ujar salah satu ibu-ibu itu menceritakan kondisi yang saat ini mulai mengancam lingkungan mereka.

Usia Bentala yang semakin tua memang dinilai semakin meresahkan ditambah berbagai bencana kekeringan,kebakaran hutan,banjir, panen yang buruk membuat penduduk bumi semakin kebingungan menghadapinya.

Pembicaraan ibu-ibu di kompleks yang terdengar oleh para tentara rumah kaca itu menyebabkan mereka memutuskan untuk mengadakan rapat dadakan di stadion semesta.

“Ayok teman-teman kita harus bersatu merancang petunjuk untuk membantu manusia menyelamatkan Bentala” , ujar uap air yang biasa dipanggil Si Bening selaku komandan tentara rumah kaca.

Uap air terlahir dari air daratan serta air lautan yang bersatu lalu menguap karena terkena sinar matahari. Setelah itu kumpulan dari uap air itu saling bergengaman tangan menghasilkan awan indah di langit. Nah, sesudah beberapa lama di awan mereka akan turun lagi ke daratan dalam bentuk air hujan. Benar sekali yang dikatakan oleh para manusia, hewan dan tumbuhan bahwa jika curah hujan yang terlalu banyak akan menyebabkan udara semakin dingin dan tentunya juga akan berdampak pada bencana banjir juga penyakit.


Pada rapat tentara rumah kaca , terlihat Si Bening (uap air) mencoba meminta pendapat kawan-kawannya sesama tentara rumah kaca tak terkecuali karbon dioksida yang biasa dipanggil dengan nama beken Si Asam Arang. Karbon dioksida berwujud gas terlahir dari kedua orang tuanya yang bernama Karbon serta Oksigen. Pada rapat itu karbon dioksida menyalahkan manusia karena aktivitas mereka yang terlalu berlebihan menggunakan bahan bakar.

“ Bukankah manusia sendiri yang boros kawan, mereka berlomba-lomba membeli mobil dan motor, namun tidak mempertimbangkan jumlah aku dan keluargaku yang semakin bertambah karena terus dikeluarkan dari kendaraan yang mereka gunakan ?. Belum lagi sekarang manusia sudah mengenal handphone dan boros menggunakan listrik. Maka kelahiran kami yang semakin banyak itu akibat ulah manusia “ ucapnya kesal.

Sang komandan bergumam. Ia memahami maksud karbon dioksida bahwa benar manusia kerap menuding ia sebagai penyebab utama pemanasan global, namun tidak menyadari karena manusia sendirilah yang menyebabkan semua itu terjadi.


Hari semakin tahir dan diskusi tentara rumah kaca juga semakin menegangkan. Satu persatu kasus kerusakan di belahan bentala digelar. Seperti kasus banjir bandang di Bali, Malang Aceh bahkan bencana tanah longsor di Jayapura.Anggota tentara rumah kaca mencoba menguraikan penyebab terjadinya bencana yang melingkupi tubuh Bentala. Kini mereka mencoba menengok kembali kesebuah peternakan di sebuah desa tempat anggota mereka yang bernama Metana dilahirkan. Metana terlahir dari hewan-hewan yang sedang kentut dan sendawa.Oleh karena itu Metana memiliki bau yang busuk. Maka tak jarang Metana sering menjadi bullyan kawan-kawan sesama tentara rumah kaca.Eits, tapi Metana ini bermanfaat sebagai pupuk yang sangat baik loh jika dimanfaatkan dengan benar oleh manusia. Namanya pupuk kompos. Hari menjelang senja  ketika tentara rumah kaca menengok kandang sapi yang kini mulai membludak oleh jumlah Metana , hati mereka menjadi sedih karena keberadaannya yang cukup banyak akan menekan kelahiran Oksigen yang juga tak kalah penting membantu menyeimbangkan suhu di bumi.


Setelah meninjau peternakan itu dan melanjutkan diskusi, Metana tentu juga tidak ingin dirinya dituding sebagai perusak lapisan ozon. Sebab kelahiran mereka disebabkan karena manusia terlalu banyak mengonsumsi daging yang tentunya menyebabkan bertambah pula jumlah hewan-hewan yang diternakkan. Ditengah perdebatan tetang manusia ozon sebagai tentara rumah kaca yang paling bungsu melakukan interupsi. Ia mengangkat tangganya dan memohon izin ingin berpendapat. Menurut pendapat ozon yang tinggal di ketinggian 30 kilometer dilangit dan selalu menjadi tentara terdepan untuk menangkal radiasi sinar matahari,bahwa manusia memang harus mengurangi pemborosan bahan bakar seperti kendaraan dan listrik, sebab hal itulah yang menyebabkan kekuatan ozon semakin melemah. Ozon mengungkapkan kekhawatirannya akan keadaan ini apaagi jika manusia terlalu banyak terkena radiasi matahari dapat menyebabkan penyakit kanker kulit. “ Sungguh kasihan mereka”,ujarnya. Ozon lalu menunjukkan foto permukaan bentala pada usia muda 2000 tahun lalu tampak segar kini semakin layu dan mengering.

” Oh, bumi dan para penghuninya sedang sakit” , ucapnya penuh kesedihan.

Misi Menyelamatkan Bentala sunting

Meninjau kesimpulan dari diskusi hari itu, maka Sang Komandan Uap Air sebagai ketua angkatan tentara rumah kaca dengan sigap mengeluarkan tata tertib untuk penduduk bumi. Untuk mengumumakan tata-tertib ini ia membagi tugas yang berbeda kepada ketiga rekannya yang lain agar misi menyelamatkan bumi dapat tercapai.

“ Siap komandan ”, ucap mereka penuh semangat untuk menjalankan misi ini di Bentala.

Sang komandan menyambut semangat mereka dengan membacakan tugas satu persatu. Tugas pertama diberikan kepada karbon dioksida untuk memberitahu kepada para manusia untuk mengurangi penggunaan kendaraan dengan bersepeda atau berjalan kaki untuk jarak tempuh jika tidak terlalu jauh. Hal ini dikarenakan saat ini banyak penduduk bumi semakin malas, contohnya hanya sekadar ke warung terdekat saja mereka harus menggunakan motor sehingga bahan bakar yang dihasilkan berlebih dan tidak ramah lingkungan.

Tugas berikutnya diberikan kepada metana untuk mengumumkan kepada penduduk agar rajin menanam pohon agar mencegah terjadinya bencana pengikisan tanah dan menjaga paru-paru Bentala. Tentu Metana sangat senang mendapatkan tugas tersebut, dan beranggapan itu tugas yang tepat baginya.

“ walaupun aku bau begini aku bermanfaat juga loh untuk manusia untuk menyuburkan tanaman”, pukasnya bangga dan diakhiri gelak tawa serta tepuk tangan para tentara rumah kaca.

Setelah Karbondioksida dan Metana melaksanakan tugasnya kini giliran uap air dan ozon yang akan melaksanakan misi menyelamatkan bumi. Sang komandan mengajak ozon untuk mengabarkan kepada manusia agar mengurangi pemakaian bahan plastik seminimal mungkin dan lebih menekankan untuk para ibu-ibu menggunakan tas belanja yang ramah lingkungan serta dapat di daur ulang.

“ Lihat lah ozon anak-anak itu sudah mulai rajin membawa bekal dengan tempat makan dan minum yang ramah lingkungan”, ujarnya bersemangat kepada ozon.

Tentu ini membuat mereka bisa sedikit lega karena sebagian dari manusia sudah mulai sadar untuk mengurangi jajanan menggunakan kemasan plastik terutama untuk anak-anak disekolah. “ andaikan semua generasi secerdas mereka”, ujar ozon penuh harapan.


“Tapi lihat itu kawan, masih saja banyak manusia yang tidak mematikan listrik padahal ini sudah siang hari” Ozon kembali bersedih. Tak hanya itu saja mereka juga menyaksikan banyak dari manusia yang boros menggunakan pendingin ruangan dalam banyak kegiatan mereka, padahal hal itu banyak menimbukan gas perusak lapian rumah kaca kita.

“ Wah, tugas kita masih sangat berat kawan,” ujarnya.

Sang Komandan menatap ozon dengan tajam, di pukul halus pundaknya dan ia meyemangati agar ozon tidak boleh menyerah. Perjuangan dalam misi menyadarkan manusia akan kelestarian bumi memang tidaklah mudah. Tapi mereka tentara rumah kaca yang bertugas melindungi bumi akan selalu berjuang agar tak akan lagi ada bencana dan air mata. Sudah cukup bencana yang menyebabkan penduduk Bentala kehilangan keluarga yang mereka cintai.

Pagi itu setelah hampir tujuh tahun tentara rumah kaca menjalanan misi menyelamatkan lingkungan, Bentala dengan wajahnya yang sudah segar tampak memotong pita yang bertuliskan angka 2030. Tentara rumah kaca tampak sumringah melihat pemandangan itu. Hati mereka bahagia mendengar tawa anak-anak Bentala yang memeluk mereka dengan tekad menjaga lingkungan agar tetap sehat.

“ Budi ayok kita tanam bibit pohon ini dipekarangan rumah,” ucap Tono salah seorang anak disana yang mengajak temannya menanam pohon bersama.

Di belahan Bentala yang lain tampak juga para aktivis muda lingkungan yang rajin berkampanye untuk mengurangi dampak emisi gas agar tak membahayakan kestabilan rumah kaca sebagai jaket pelindung bagi penduduk Bentala. Melihat semua itu uap air,karbon dioksida, metana dan ozon serta semua tentara rumah kaca lainnya semakin terharu lalu berpelukan dengan satu harapan agar Bentala di masa yang akan datang akan terus lestari dan selalu sehat serta terhindar dari segala bencana.