Beranjak
Puisi berjudul Beranjak ini ditulis oleh Meilisa Dwi Ervinda
Puisi Beranjak
suntingMasih tersisa secangkir harapan di kopimu sayang
Mengapa cerita pangeran berkuda putih dan wanita buruk rupa tak
lagi kau banjiri air mata
Apakah cuap-cuap kisahmu kini terlalu menderita
Sampai-sampai dentingan pintu tak kau hiraukan adanya
Puisi-puisi dalam tubuhmu sudah ku cecap habis
Tak perlu menengadah bila lukisan susah terdampar di sana
Sebab luka-liku rupiah bak lonceng pemanggil
Supaya kau tak cepat beranjak dari sana
Gresik, April 2021