Buku Saku Farmakoterapi/Hepatitis C
Virus Hepatitis C (HCV) adalah masalah utama kesehatan masyarakat, dengan jumlah pengidapnya yaitu sekitar 180 juta orang di seluruh dunia. Sampai 25% pasien yang terinfeksi akhirnya mengalami sirosis dan komplikasi terkait, yaitu karsinoma hepatoselular (HCC).(1) Tujuan pengobatan HCV adalah untuk memberantas virus dan mencegah pengembangan sirosis dan komplikasinya. Sukses atau tidaknya pengobatan HCV, dinilai dengan tanggapan virologi bertahan (sustained virologic response/SVR), yaitu tidak adanya tingkat RNA virus yang terdeteksi dalam darah 24 minggu setelah terapi selesai.
Terapi
suntingPengobatan HCV sebelumnya menggunakan terapi berbasis pegylated interferon α (pegIFNα) dalam kombinasi dengan ribavirin (RBV) selama 24-48 minggu.(2) Obat ini bekerja pada berbagai jalur nonspesifik yang mempengaruhi respon imun terhadap infeksi. Respon pengobatan terbaik terlihat pada pasien dengan HCV genotipe 2 dan 3, yang mana bisa mencapai tingkat SVR sekitar 80% dengan terapi 24 minggu.(3) Pasien dengan HCV genotipe 1 paling sulit diobati, dengan tingkat SVR sekitar 40% setelah 48 minggu terapi.(4) Selain tidak efektif pada beberapa pasien, pegIFNα dan RBV sulit ditoleransi dan banyak pasien yang diobati dengan obat ini menghentikan terapi karena efek samping.
Obat DAA (Direct Acting Antiviral) merupakan harapan baru bagi penderita hepatitis C. Obat ini bisa dibagi menjadi 4 kelas dibedakan berdasarkan mekanisme kerjanya.(5)
Obat sofosbufir telah masuk ke Indonesia dan ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Referensi
sunting1. Seef LB. Natural history of chronic hepatitis C. Hepatology. 2002;36(suppl 1):S35–S46. [PubMed]
2. Ghany MG, Strader DB, Thomas DL, Seeff LB. Diagnosis, management, and treatment of hepatitis C: an update. Hepatology. 2009;49:1335–1374. [PubMed]
3. Zeuzem S, Hultcrantz R, Bourliere M, et al. Peginterferon alfa-2b plus ribavirin for treatment of chronic hepatitis C in previously untreated patients infected with HCV genotypes 2 or 3. J Hepatol. 2004;40:993–999. [PubMed]
4. McHutchison JG, Lawitz EJ, Shiffman ML, et al. Peginterferon alfa-2b or alfa-2a with ribavirin for treatment of hepatitis C infection. N Engl J Med. 2009;361:580–593. [PubMed]
5. THE FOUR CLASSES OF HEP C TREATMENT DAAS [1], diakses tanggal 8 Juli 2017.