Catatan Dokter Muda/Hipertensi

Wikipedia memiliki artikel ensiklopedia mengenai:

Keluhan Utama

sunting
  • Pusing
  • Sakit kepala (di bagian) belakang
  • Keju, kemeng
  • Nyeri tengkuk
  • Kepala berat (saat bangun tidur)
  • Batuk (batuk adalah efek samping salah satu golongan obat hipertensi, ganti obat dengan golongan lain)
  • Tanpa keluhan

Klasifikasi Tekanan Darah (TD)

sunting
TD Sistol TD Diastol Klasifikasi TD
90 ‒ 119 dan < 80 Normal
120 ‒ 139 atau 80 ‒ 89 Prehipertensi
140 ‒ 159 atau 90 ‒ 99 Hipertensi derajat 1
≥ 160 atau ≥ 100 Hipertensi derajat 2

Diagnosis hipertensi (HT) ditegakkan dengan dua kali pengukuran tekanan darah saat istirahat pada kesempatan yang berbeda.

Diagnosis Diferensial (DD)

sunting
  • Hipertensi sekunder
    • Efek obat flu
    • Efek obat keju kemeng (NSAID seperti diklofenak) dari pengobatan mandiri (self medication)
    • Efek pil KB

Obat-Obatan

sunting

ACE Inhibitor (ACEI)

sunting


 

Penghambat ACE atau Angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEI) menghambat pembentukan Angiotensin II dari Angiotensin I. Angiotensin II berefek:

  1. Arteriovenokonstriktor.
  2. Merangsang katekolamin. Katekolamin berefek meningkatkan denyut jantung.
  3. Merangsang sel otot (miosit) untuk bertambah besar.

Dengan demikian, fungsi ACEI adalah:

  1. Arteriovenodilator
  2. Antiaritmia
  3. Antiremodelling
 

Kontraindikasi ACEI:

  1. Kreatinin > 2,5
  2. Ibu hamil
  3. Stenosis arteri renalis

ACEI tidak menurunkan kekuatan kontraksi ventrikel sama sekali. ACEI mempunyai efek samping batuk. ACEI menahan kalium. Hati-hati penggunaan ACEI pada orang dengan hiperkalemia karena dapat memperberat kondisi.

Contoh obat:

Penyekat Reseptor Angiotensin

sunting

Penyekat reseptor Angiotensin II atau Angiotensin Receptor Blocker (ARB) bekerja dengan menghambat reseptor Angiotensin II, sehingga fungsinya sama seperti ACEI. Seperti ACEI, ARB juga tidak menurunkan kekuatan kontraksi ventrikel sama sekali. Hanya saja, ARB tidak menimbulkan efek samping batuk seperti yang muncul pada ACEI.

Contoh:

Penyekat Beta

sunting

Cara kerja penyekat beta (beta-blocker, BB):

  1. Menurunkan denyut jantung
  2. Menurunkan kontraksi otot polos jantung

Kontraindikasi BB:

  1. Asma
  2. Gagal jantung

Contoh BB:

  • Propranolol
  • Bisopronol

Penyekat Kanal Kalsium

sunting

Penyekat kanal kasium (calcium channel blocker, CCB) bekerja dengan menghambat saluran/kanal kalsium.

CCB Non-dihidropiridin

sunting

Obat jenis ini terutama akan:

  1. Menurunkan kekuatan kontraksi ventrikel.
  2. Menurunkan denyut jantung.
  3. Sedikit sekali, bahkan amat sedikit sekali membuat arteri berdilatasi.

Kontraindikasi non-dihidropiridin:

  1. Dekompensasi kordis.
  2. Bradikardi (AF slow, AF block).

Contoh CCB non-dihidropiridin

  • Diltiazem
  • Verapamil

CCB Dihidropiridin

sunting

Obat jenis ini:

  1. Sedikit menurunkan kekuatan kontraksi ventrikel.
  2. Sedikit menurunkan denyut jantung.
  3. Mampu mendilatasi arteri 10 kali lipat dari non-dihidropiridin

Contoh CCB dihidropiridin

Diuretik

sunting

Dengan membuang cairan dari tubuh lewat urin, diuretik mengurangi tekanan osmotik dan preload jantung. Dahulu diuretik adalah lini pertama pengobatan HT, namun sekarang menjadi lini terakhir. Penggunaan diuretik sekarang ini dihindari sebisa mungkin karena membuat pasien tidak nyaman.

Contoh:

  • Furosemid

Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM)

sunting

Promotif

sunting
  1. Menjelaskan tentang hipertensi itu penyakit seperti apa pada keluarga pasien, terutama mengenai apa penyebabnya, apa akibatnya, bagaimana cara mengobati dan pencegahannya.
  2. Edukasi kepada keluarga pasien mengenai masalah-masalah yang dapat memunculkan hipertensi dan bagaimana cara mengatasinya.
  3. Melakukan penyuluhan kepada keluarga di lingkungan sekitarnya mengenai pola hidup yang sehat agar terhindari dari hipertensi dan bagaimana cara mengontrol hipertensi.

Preventif

sunting

Kuratif

sunting

Rehabilitatif

sunting
  1. Kontrol penyakit ke dokter minimal sebulan sekali.
  2. Monitoring:
    • Tekanan darah
    • Kerusakan target organ:
      • Mata (Retinopati hipertensi)
      • Ginjal (Nefropati hipertensi)
      • Jantung (HHD)
      • Otak (Stroke)
    • Interaksi obat dan efek samping
    • Kepatuhan

Daftar Pustaka

sunting
  1. (id) Siregar TGM. Hipertensi Esensial. Dalam: Rilantono LI, Barass F, Karo SK, Roebiono PS, editor. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2003. ISBN 979-496-077-2. h. 197 ‒ 205.
  2. (en) JNC-VII Classification and management of blood pressure for adults. Medicalcriteria.com.
  3. (en) The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure: the JNC 7 report.
  4. (en) The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure.