Cerita silat/Kakek tua penyendiri
Episode 1
suntingMatahari pagi masih tampak malu-malu. Dan burung-burung masih nyaman dalam sarangnya masing-masing. Seorang tua, telah beranjak dari pondoknya. Menuju danau yang tak jauh dari sana. Mulai mencari sesuatu untuk menemani cacing-cacing dalam perutnya nanti siang.
Perawakannya biasa saja. Tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek. Pakaiannya sederhana. Hal yang lain dari orang-orang desa kebanyakan adalah otot-ototnya yang kekar, yang tak dapat disembunyikan dari busana yang dikenakannya. Selain itu sorot matanya yang tajam mengisyaratkan bahwa kakek tua ini adalah seorang 'berisi'.
Tak jauh dari tempatnya berjalan, di sisi pematang, seekor ikan berenang santai di tepi danau yang bening. Pak Tua mengernyikan dahinya, "Ini dia, teman makan siangku nanti". Dengan sedikit gerakan dia menarik gembolan yang ada di pundaknya. Dia lalu mengeluarkan seutas tali yang panjangnya 3 kali tinggi orang dewasa. Sesaat setelah itu dia mulai sibuk memasangnya ke sebatang ranting basah yang dengan mudah dia patahkan dari pohon terdekat. Dan tak lama kemudian dia mulai terlihat asyik memancing seakan tak lagi mempedulikan sekitarnya yang sudah terang benderang disaput sinar matahari pagi yang hangat.
Meski kelihatannya dia memancing seperti umummnya, namun bila dicermati akan tampak keanehan dari pancing yang dia gunakan. Pancing itu hanya terdiri dari ranting dan tali itu saja! tidak ada kail yang lumrah dipakai dalam memancing, pun tidak ada umpan yang digunakan untuk menarik perhatian ikan.
tak berapa lama kemudian si kakek tadi terperangah mendengar suara yang mengejutkan dari belakangnya suara itu seperti memanggil namanya namun ketika si kakek menolehkan kepalanya ke belakang anehnya ia tak menemukan seorang pun di belakangnya itu.