Cik-Cik Periuk
Lirik lagu
suntingLirik asli dalam bahasa Melayu Sambas | Terjemahan dalam bahasa Indonesia |
---|---|
Cik cik periuk belanga' sumping dari Jawe Datang nek kecibok bawa' kepiting dua' ekok |
Cik cik periuk, panci sumbing dari Jawa Datang nenek kecibok membawa kepiting dua ekor |
Cik cik periuk belanga' sumping dari Jawe Datang nek kecibok bawa' kepiting dua' ekok |
Cik cik periuk, panci sumbing dari Jawa Datang nenek kecibok membawa kepiting dua ekor |
Cak cak bur dalam belanga', idong picak gigi rongak Sape ketawa' dolok dipancung raje tunggal, hei! |
Diceburkan ke dalam panci, hidung pesek gigi ompong Siapa tertawa duluan dipancung raja tunggal, hei! |
Makna lagu
suntingLagu Cik Cik Periuk bermakna tentang sindiran dari masyarakat Sambas pada zaman dahulu kepada masyarakat luar yang datang ke daerah Sambas.[1]
- Cik cik periuk belanga' sumping dari jawe
Kata cik cik bermakna bunyi dari dalam periuk, sedangkan periuk adalah peralatan dapur yang terbuat dari logam atau tanah liat yang digunakan untuk membuat nasi. Kata cik cik tidak boleh ditulis dengan kata penghubung, karena kata ini bukan merupakan kata pengulangan.
Sedangkan, kalimat belanga sumping dari jawa maksudnya adalah sebuah panci yang sudah rusak bagian tepinya yang berasal dari Jawa.
- Cak cak bur dalam belanga', idong picak gigi rongak
Kalimat cak cak bur dalam belanga' bermakna bahwa semua benda masuk ke dalam panci. Makna konotasi dari kalimat cak cak bur dalam belanga' adalah bahwa semua hal dalam kehidupan sudah sangat sibuk, seperti di dalam panci yang sudah tercampur semua benda. Dikatakan kehidupan sudah sangat sibuk karena kehidupan sekarang sudah banyak orang yang sibuk dengan urusan dunia dan melupakan kehidupan akhirat. Sedangkan, kalimat idong picak gigi rongak bermakna bahwa ada orang yang serba memiliki kekurangan, karena hidungnya pesek dan giginya ompong. Gigi ompong bermakna orang yang jelek.
- Sape ketawa' dolok dipancung raje tunggal
Kalimat ini bermakna bahwa siapa yang tertawa ketika melihat orang yang jelek maka akan diberi hukuman berupa pancungan oleh raja tunggal, karena telah menghina ciptaan sang Tuhan. Maksud dari raja tunggal adalah Tuhan.
- ↑ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamabimbingan.org