Cinta Bersemi di Rumah Santri/Kota Tua

Kota Tua
oleh M. Habibi

entah apa yang membawa aku kembali ke sini
kota tua, di mana kita pernah menapakkan kaki
menyisir hati yang ramai akan seribu kisah
saat senja merayap dan gelap menggulung
dalam dingin malam aku menggigil

temaram lampu jalanan
menyapa dalam bahasa kebekuan
menyampaikan salam dari hati yang mati
malu akan cahaya pudar tiada terang
terenggut apa lagi aku tak tahu
aku berhenti dari menggores pena
menghimpun kata tanpa makna
dan diam adalah senjata
senjata dalam kekalahan

kota ini tak seperti dulu, kawan, saat kita masih bersama
Kini dia telah bersolek molek, dia kembali muda
berbusana gemerlap lampu kafe dan diskotik
bersusuk gedung tinggi angkuh tiada terkira
berbedak asap kendaraan,
berparfum deodoran imporan
dia bukan kota tua seperti dulu lagi

namun aku tetap kembali ke kota ini
tak tahu mengapa, tak tahu untuk apa
untuk sebuah masa lalu?
atau masa depan yang abu-abu?
yang ku tahu, bayangmu pun telah terhapus
oleh lampu-lampu kota,
aku pun tak lebih dari
orang asing di kota yang lupa akan dirinya