Dasar-Dasar Sumber Pembelajaran Terbuka/IV. Pentingnya Lisensi Sumber Pembelajaran Terbuka
Sebelum kita membahas tentang pentingnya sumber pembelajaran terbuka, kita bahas dulu terkait lisensi Sumber Pembelajaran Terbuka. Mari kita simak bersama-sama.
Apa itu lisensi Sumber Pembelajaran Terbuka?
Tentu hal tersebut menjadi pertanyaan dalam benak para pendidik. Perlu diketahui, lisensi konten terbuka Hak Cipta merupakan suatu sarana izin yang dapat digunakan oleh pemegang Hak Cipta untuk memberikan pernyataan bahwa konten ciptaannya bisa digunakan ulang seacara bebas oleh pihak lain. Lisensi konten terbuka merupakan fasilitas untuk mempermudah pemberian izin dari pemegang Hak Cipta yang selama ini dianggap rumit dan mahal. Penggunaan ulang lisensi konten terbuka telah marak dilakukan di Indonesia dan kegiatan ini tentunya dapat mengurangi pelanggaran Hak Cipta. [1] Selain itu, lisensi terbuka dapat juga diartikan sebagai cara standar untuk memberikan izin dan untuk menyatakan pembatasan untuk mengakses, menggunakan, perubahan tujuan, menggunakan kembali atau redistribusi karya kreatif (baik suara, teks, gambar, multimedia, dan lain sebagainya, yang dalam hal ini dikenal sebagai Ceative Commons. [2]
Apa pentingnya lisensi Sumber Pembelajaran Terbuka?
Di era modern saat ini, para pendidik sudah terbiasa untuk membuat berbagai macam konten untuk pembelajaran, baik itu berupa foto, video, infografis, bahan ajar, lembar kerja, dan lain sebagainya. Hal tersebut tentu tidak terlepas dari dunia para pendidik karena dapat menunjang dalam kegiatan belajar mengajar. Namun perlu diketahui bahwa konten-konten yang disisipkan dalam konten pembelajaran tersebut tentu memiliki hak cipta dan lisensi tertentu. Oleh karena itu, penting bagi para pendidik untuk mengetahui lisensi dalam membuat sumber pembelajaran terbuka. Kira-kira, apa saja pentingnya lisensi Sumber Pembelajaran Terbuka? Mari kita bahas bersama-sama.
Pertama, lisensi Sumber Pembelajaran Terbuka membantu para pendidik untuk menggunakan maupun menyebarluaskan konten-konten yang sudah berlisensi untuk digunakan dalam sumber pembelajaran yang dibuat. Dalam web Wikimedia Commons juga dijelaskan, lisensi ini membantu pendidik untuk memperluas dampak dari sumber pembelajaran mereka sendiri, serta untuk menyesuaikan sumber daya tersedia yang dibuat oleh orang lain untuk memenuhi kebutuhan kurikulum dan kebutuhan siswa mereka, dan untuk dengan mudah mencari dan menemukan OER yang relevan. [2] Hal tersebut tentu memudahkan pendidik untuk memanfaatkan dan berbagi konten yang sudah berlisensi terbuka kepada khalayak secara umum sehingga tidak khawatir akan melakukan pelanggaran hak cipta karena lisensi yang digunakan dapat dipertanggungjawabkan.
Kedua, lisensi ini membuat para pendidik semakin berhati-hati dan teliti dalam membuat sumber pembelajaran terbuka. Hal ini justru bukan untuk “menciutkan” nyali para pendidik dalam membuat konten sumber pembelajaran terbuka. Namun, semakin membuat para pendidik paham dan mengerti bahwa lisensi itu penting untuk kita ketahui dan agar pendidik tidak terjebak dengan lisensi dan hak cipta saat membuat konten untuk sumber pembelajarannya.
Dari kedua hal tersebut, pendidik dapat semakin memahami dan mengerti bahwa lisensi Sumber Pembelajaran Terbuka ini sangatlah penting untuk diketahui para pendidik dalam membuat konten Sumber Pembelajaran Terbuka, agar para pendidik terbebas dari pelanggaran hak cipta. Sehingga para pendidik dapat membuat konten ataupun berbagi konten sumber pembelajaran terbuka dengan lebih nyaman dan konten tersebut dapat dimanfaatkan secara luas oleh para pengguna yang membutuhkan.
Referensi
sunting- ↑ Muhammad Ridwan, 2019, Urgensi Pengaturan Lisensi Konten Terbuka Hak Cipta dalam Undang-Undang Hak Cipta. Diakses di : http://hukum.studentjournal.ub.ac.id/index.php/hukum/article/view/3693#:~:text=Lisensi%20konten%20terbuka%20Hak%20Cipta%20merupakan%20suatu%20sarana%20izin%20yang,seacara%20bebas%20oleh%20pihak%20lain.
- ↑ 2,0 2,1 https://id.creativecommons.net/2019/12/30/sumber-pembelajaran-terbuka-dan-creative-commons/