Fisiologi Manusia/Fisiologi Sel

Struktur dan Fungsi Sel

sunting

Apa itu sel?

sunting

Sel adalah struktur dan juga unit kehidupan yang fungsional. Setiap makhluk hidup memiliki sel: bakteri, protozoa, jamur, tumbuhan, dan hewan merupakan kelompok utama makhluk hidup. Beberapa organisme terdiri dari hanya satu sel yang disebut uniseluler (misal bakteri dan protozoa), tetapi hewan, termasuk manusia, bersifat multiseluler. Tubuh manusia dewasa terdiri dari sekitar 100.000.000.000.000 sel! Setiap sel memiliki persyaratan dasar untuk terus hidup, dan sistem organ tubuh sebagian besar dibangun dengan menyediakan banyak triliunan sel dengan kebutuhan dasar tersebut (seperti oksigen, makanan, dan pembuangan limbah).

Ada sekitar 200 jenis sel khusus dalam tubuh manusia. Ketika banyak sel identik diatur bersama itu disebut jaringan (seperti jaringan otot, jaringan saraf, dan lain-lain). Berbagai jaringan yang disusun bersama untuk tujuan bersama disebut organ (misal lambung adalah organ, demikian juga kulit, otak, dan rahim).

Gagasan tentang struktur sel telah banyak berubah selama bertahun-tahun. Ahli biologi awal melihat sel sebagai kantung membran sederhana yang berisi cairan dan beberapa partikel mengambang. Ahli biologi masa kini tahu bahwa sel-sel lebih kompleks daripada itu. Oleh karena itu, pengetahuan yang kuat tentang berbagai organel seluler dan fungsinya penting bagi fisiologis tubuh. Jika sel seseorang sehat, maka orang itu sehat. Semua proses fisiologis, penyakit, pertumbuhan dan perkembangan dapat dijelaskan pada tingkat sel.

Sel-sel Khusus pada Tubuh Manusia

sunting

Meskipun terdapat sel-sel khusus dalam tubuh, baik dalam struktur dan fungsinya, semua sel memiliki kesamaan dalam organisasi struktural dan kebutuhan metabolisme mereka (seperti mempertahankan tingkat energi melalui konversi karbohidrat menjadi ATP dan menggunakan gen untuk membuat dan mempertahankan protein).

Berikut adalah beberapa jenis sel khusus dalam tubuh manusia.

  • Sel saraf: Juga disebut neuron, sel-sel ini berada dalam sistem saraf dan berfungsi untuk mengolah dan mengirimkan informasi. Sel saraf merupakan komponen inti dari otak, sumsum tulang belakang, dan saraf perifer. Sel saraf menggunakan sinapsis kimia yang dapat membangkitkan sinyal listrik, yang disebut potensial aksi, untuk menyampaikan sinyal ke seluruh tubuh.
  • Sel epitel: Fungsi sel epitel meliputi sekresi, absorpsi, perlindungan, pengangkutan transelular, deteksi sensasi, dan permeabilitas selektif. Epitelium melapisi baik di luar (kulit) dan di rongga dalam dan lumen tubuh.
  • Sel eksokrin: Sel-sel ini mengeluarkan produk melalui saluran seperti lendir, keringat, atau enzim pencernaan. Produk sel-sel ini langsung menuju ke organ target melalui saluran. Misalnya, empedu dari kantong empedu dibawa langsung ke duodenum melalui saluran empedu.
  • Sel endokrin: Sel-sel ini mirip dengan sel eksokrin, tetapi mengeluarkan produk mereka langsung ke dalam aliran darah alih-alih melalui saluran. Sel-sel endokrin ditemukan di seluruh tubuh tetapi terkonsentrasi pada kelenjar yang mensekresi hormon seperti kelenjar hipofisis. Produk-produk dari sel-sel endokrin masuk ke seluruh tubuh dalam aliran darah tetapi bekerja pada organ-organ spesifik oleh reseptor-reseptor pada sel-sel organ target. Sebagai contoh, hormon estrogen bekerja secara khusus pada rahim dan payudara wanita karena ada reseptor estrogen dalam sel-sel organ target ini.
  • Sel darah: Jenis sel darah yang paling umum adalah:
    • sel darah merah (eritrosit). Fungsi utama sel darah merah adalah untuk mengumpulkan oksigen di paru-paru dan mengirimkannya melalui darah ke jaringan tubuh. Pertukaran gas dilakukan dengan difusi sederhana.
    • berbagai jenis sel darah putih (leukosit). Sel-sel darah putih diproduksi di sumsum tulang dan membantu tubuh untuk melawan penyakit menular dan benda asing dalam sistem kekebalan tubuh (sistem imun tubuh). Sel putih ditemukan dalam sistem peredaran darah, sistem limfatik, limpa, dan jaringan tubuh lainnya.