ZAMAN REPTIL

§ 1. Zaman Kehidupan Dataran Rendah. § 2. Naga-naga Terbang. § 3. Burung-burung Pertama. § 4. Zaman Kerja Keras dan Kematian. § 5. Kemunculan Rambut dan Bulu.

§ 1

Kami mengetahui bahwa selama ratusan ribu tahun basah dan kehangatan, kondisi laguna dangkal yang memungkinkan membuat akumulasi besar materi tumbuhan yang, yang terkompresikan dan termumifikasikan, kini menjadi batubara, sesuai pada sebagian besar dunia. Terdapat beberapa kesejukan dalam, itu benar; namun mereka tak berlangsung lama untuk menghancurkan pertumbuhan. Kemudian, kala zaman panjanhg vegetasi berukuran rendah mengalami akhirnya, dan sepanajng masa kehidupan di bumi nampak bergerak pada kesuraman seluruh dunia.

Kala kisah tersebut berlanjut lagi, kami mendapati kehidupan memasuki fase kekayaan dan ekspansi. Vegetasi membuat kemajuan besar dalam seni kehidupan di luar air. Sementara tumbuhan Palæozoikum dari pengerahan batubara memungkinkan pertumbuhan dengan air rawa mengalir pada akar mereka, flora Mesozoikum dari permulaannya meliputi pakis haji mirip kelapa dan berukuran rendah yang menghimpun tumbuhan yang bertumbuh pada tanah di atas permukaan air. Permukaan terendah dari tanah Mesozoikum tak diragukan tertutup oleh pakis besar dan semak perdu dan jenis hutan yang menumbuhkan pohon-pohon. Namun, terdapat tempat yang tak memiliki rumput, tak memiliki tumbuhan berbunga kecil, tak memiliki gambut maupun lumut. Mungkin, Mesozoikum bukanlah waman vegerasi berwarna muda. Zaman tersebut seharusnya memiliki flora hijau pada musim basah dan ungu pada musim kering. Tak ada bunga-bungaan, tak ada musim gugur sebelum daun berguguran, karena tak ada daun berguguran. Dan di luar permukaan rendah, dunia masih tandus, masih tak tertutupi, masih terbuka tanpa mitigasi apapun untuk menutupi dan menaungi angin dan hujan.

Kala orang bertutur soal Mesozoikum, pembaca tak harus berpikir pinus dan cemara yang menutupi pegunungan pada masa kita. Ia harus berpikir lumut yang bertumbuh pendek. Pegunungan masih terbuka dan tanpa kehidupan. Hanya warna yang berdampak pada gunungan yang menjadi dampak warna dari bebatuan terbuka, seperti warna yang membuat pemandangan Colorado yang sangat luar biasa pada masa sekarang.

Di antara vegerasi yang mengebar tersebut, dataran rendah reptil meningkat berganda dan beragam. Mereka kini dalam banyak kasus menjadi hewan darat.l Terdapat sejumlah ketonjolan anatomi khas antara reptil dan amfibi; kami menghimpun kebaikan antara reptil dan amfibi selaras dalam masa karboniferous padA Palæozoikum Atas; namun perbedaan fundamental antara reptil dan amfibi yang bermateri dalam sejarah yang menyatakan bahwa amfibi harus bergerak kembali ke air untuk menghimpun telur-telurnya, dan bahwa pada tahap awal kehidupannya, ia harus hidup di dalam dan di bawah air. Di sisi lain, reptil memotong segala tahap dari siklus kehidupannya, atau, lebih tepatnya, tahap penghunian kolamnya tak dilalui sebelum yang muda meninggalkan telurnya. Reptil tersebut datang ke luar air bersamaan. Beberapa bergerak balik, tepat seperti kuda nil dan mamalia lain yang bergerak kembali, namun itu merupakan perluasan lebih lanjut pada cerita yangt ak dapat memberikan banyak perhatian dalam penjelasan ini.

Pada zaman Palæozoikum, sebagaimana yang kami sebutkan, kehidupan tidak menyebar di luar lembah sungai rawa dan perbatasan laguna laut dan sejenisnya; namun pada Mesozoikum, kehidupan berkembang lebih menonjol menuju medium udara yang lebih tipis, menyebar pada dataran dan menuju sisi-sisi bukit. Ini juga yang dicatat oleh murid sejarah manusia dan masa depan manusia. Jika kecerdikan terwujud dengan tanpa pengetahuan masa depan datang ke bumi dan mempelajari kehidupan pada masa Palæozoikum awal, ia harus dengan sangat cerdik menjelaskan bahwa kehidupan sepenuhnya bergantung pada air, dan itu tak pernah dapat menyebar pada daratan. Ini menemukan jalan. Pada Zaman Palæozoikum Akhir, penglihatan dapat setara dengan kehidupan yang tak dapat bergerak ke luar tepi rawa. Zaman Mesozoikum masih akan mendapatinya menghimpun kehidupan di luar batas selain batas yang ada pada masa sekarang. Dan pada masa sekarang juga, walau mereka menandai bagaimana kehidupan dan manusia masih terbatas pada lima mil udara dan kedalaman mungkin satu mil atau lebih dari laut, kita tak harus menyimpulkan bahwa batas masa sekarang bahwa kehidupan, melalui manusia, tak tuimbul menyebar dan turun naik ke serangkaian kehidupan sebagaimana yang dijelaskan.

Reptil terawal yang diketahui adalah makhluk dengan perut besar dan bukan kaki yang sangat kuat, seperti amfibi kita, mengarung seperti buaya pada masa sekarang; namun pada Mesozoikum, mereka mulai berdiri dan bergerak pada seluruh empat kakinya, dan beberapa bagian besar darinya mulai menyeimbangkan diri mereka sendiri pada ekor dan kaki, lebih seperti yang dilakukan oleh kangguru pada masa sekarang, dalam rangka mengeluarkan lengan depan untuk mendapatkan makanan. Tulang dari pembagian terkenal reptil yang masih berperilaku quadrupedal, sebuah divisi yang masih banyak ditemukan pada peninggalan Mesozoikum Awal di Afrika Selatan dan Rusia, menyimpan sejumlah sifat yang selaras dengan kerangka mamalia, dan karena itu mengingatkan pada mamalia (binatang) yang pembagiannya disebut Theriomorpha (mirip binatang). Pembagian lainnya adalah cabang buaya, dan lainnya berkembang menjadi kura-kura dan penyu. Plesiosaurs dan Ichthyosaurs menjadi dua kelompok yang tak meninggalkan perwakilan kehidupan; mereka adalah reptil tinggi yang kembali ke kehidupan mirip ikan paus di laut. Pliosaurus, salah satu plesiosaurus terbesar, memiliki ukuran tiga puluh kaki dari moncong sampai ujung ekor—yang seukuran setengah leher. Mosasaurus adalah kelompok ketiga kadal laut mirip lumba-lumba besar. Namun kelompok terbesar dan paling beragam dari reptil Mesozoikum adalah kelompok yang kami katakan mirip dengan kangguru, Dinosaurus, yang kebanyakan memiliki bagian-bagian menonjol. Dalam hal ukurannya yang besar, Dinosaurus besar tak pernah dilampaui, meskipun laut masih dapat menunjukkan ikan paus sebagai hewan terbesar. Beberapa dari mereka, dan yang terbesar di antara mereka, adalah hewan herbivora; mereka bergerak pada vegetasi dan di antara pakis dan semak, atau mereka berdiri dan mencengkeram pohon-pohon dengan kaki depan mereka sesambil mereka menggerogoti dedaunannya. Salah satu penjelajah tersebut, contohnya, adalah Diplodocus carnegii, yang memiliki ukuran panjang delapan puluh empat kaki, dan Atlantosaurus. Gigantosaurus, yang ditemukan oleh ekspedisi Jerman pada 1912 dari bebatuan di Afrika Timur, masih lebih kolosal. Hewan tersebut juga memiliki ukuran seratus kaki! Monster yang besar tersebut memiliki kaki, dan mereka biasanya berdiri sebagaimana kita berdiri; namun sangat diragukan jika mereka mendukung bobot mereka dalam cara tersebut, keluar dari air. Didukung oleh air atau limpur, mereka bergerak bersamaan. Jenis terkenal lainnya yang kita soroti adalah Triceratops. Therdapat juag sejumlah penyantap daging besar yang memangsa herbivora tersebut. Di antaranya, Tyrannosaurus yang nampak nyaris pada kata terakhir dalam "ketakutan" di antara makhluk-makhluk hidup. Beberapa spesies dari genus tersebut berukuran empat puluh kaki dari moncong sampai ekor. Nampaknya, ini menghantarkan gaya tubuh kangguru pada ekor dan kakinya. Kemungkinan, hewan tersebut membesarkannya. Beberapa otoritas bahkan menduga bahwa hewan tersebut melompat melewati udara. Jika demikian, hewan tersebut memiliki otot pada kualitas yang sangat menakjubkan. Gajah yang melompat akan menjadi gagasan yang sangat kurang mencengangkan. Pada kebanyakan kemungkinan lainnya, hewan tersebut menghimpun separuh perilaku sauria sungai herbivora.

§ 2

Salah satu perkembangan khusus dari jenis reptil dinosaurian adalah kelompok makhluk mendaki, melompat, ringan yang mengembangkan jaring seperti kelelawar antara jari kelima dan sisi tubuh, yang dipakai dalam meluncur dari pohon ke pohon sesuai gaya tupai terbang. Kadal-kelelawar tersebut adalah Pterodactyls. Mereka seringkali disebut sebagai reptil terbang, dan gambar-gambar yang tergambar dari pemandangan Mesozoikum menggambarkan mereka nyaris meluncur dan menukik. Namun, tulang dada mereka tak terhimpun seperti tulang dada burung yang menghimpun otot kuat untuk terbang panjang. Mereka harus menyelaraskannya nyaris seperti kelelawar. Mereka harus memiliki hal yang mirip dengan naga, dan emreka memakina bagian burung seperti kelelawar pada hutan Mesozoikum. Meskipun mereka mirip burung, mereka bukanlah burung maupun leluhur burung. Struktur sayap mereka sangat berbeda dari burung. Struktur sayap mereka yang dari tangan dengan satu jari panjang dan jaring; sayap burung seperti lengan dengan bulu yang terproyeksi dari ujungnya. Dan Pterodactyls tak memiliki bulu.

§ 3

Sejauh kekurangan selaras pada masa itu adalah makhluk mirip burung tertentu yang benar-benar lain, yang jenis sebelumnya juga melompat dan menukik dan kemudian mengepak dan terbang. Ini pada mulanya adalah—bagi seluruh standar klasifikasi—para Reptil. Mereka berkembang menjadi burung sebenarnya karena mereka mengembangkan sayap dan sebagai skala reptilian mereka menjadi panjang dan terkomplikasi, melampaui skala, dan sehingga pada akhirnya, lewat banyak penyebaran dan pembagian, tumbuh bulu. Bulu menjadi kekhasan yang menutupi burung, dan mereka memberikan kekuatan hangat terbatas dan dingin sejauh melempaui pelapisan integumenter lain selain mungkin bulu tertebal. Pada tahap paling awal, penutup bulu tersebut, bahan tahap panas baru yang menghidupi perubahan atasnya, memperkenankan banyak spesies burung untuk menjamah kawasan yang kurang terjamah oleh pterodaktil. Mereka melakukan penangkapan ikan laut—sehingga jika mereka tak memulai dengannya—dan menyebar ke utara dan selatan kawasan kutub di luar batas suhu yang dirancang menjadi reptil sungguhan. Burung-burung terawal nampaknya merupakan penyelam karnivora dan burung air. Pada saat ini, kebanyakan burung prmitik yang terbentuk ditemukan di kalangan burung laut dari lautan Arktik dan Antarktika, dan ini menjadi salah satu burung lain yang jejak giginya masih ditemukan oleh para zoologis, yang lainnya terhimpun sepenuhnya dari paruh burung.

Burung terawal yang diketahui (Archæopteryx) tak memiliki paruh; hewan tersebut memiliki barisan gigi di rahang seperti reptil. Hewan tersebut memiliki tiga cakar di bagian depan sayapnya. Ekornya terlalu aneh. Seluruh burung modern memiliki bulu air yang terhimpun pada tulang pantat pendek; Archæopteryx memiliki tulang ekor panjang dengan barisan bulu di sepanjang setiap sisi.

§ 4

Periode besar kehidupan Mesozoikum, volume kedua dari buku kehidupan, merupakan kisah menakjubkan kehidupan reptilian yang berkembang biak dan maju. Namun, hal paling menonjol dari semua kisah masih dituturkan. Pada Bebatuan Mesozoikum, kami mendapati tatanan reptilian tersebut yang kami himpun masih berkembang tak tertandingi. tak ada halangan musuh atau pesaing mereka terhadap relik yang kami temukan di dunia mereka. Kemudian, catatan tersebut remuk. Kami tak mengetahui seberapan panjang waktu peremukan yang terwakili; sebagian besar halaman hilang disini, halaman yang mewakili beberapa perubahan iklim kataklismal. Kala berikutnya, kami mendapati jejak tumbuhan darat dan hewan darat di dunia, serangkaian besar spesies reptil tersebut telah tiada. Karena sebagian besar mereka tak meninggalkan keturunan. Mereka telah "tersapu." Pterodaktil telah benar0benar tiada; plesiosaurus dan ikhtiosaurs tak ada yang hidup; mosasaurus telah hengkang; kadal tersisa sedikit, pemantauan Hindia Belanda adalah yang terbesar; seluruh penambahan dan keragaman dinosaurus terjadi. Hanya buaya dan penyu yang terhimpun dalam jumlah tertentu pada zaman Cainozoikum. Tempat dari seluruh jenis dalam gambaran yang menampilkan fosil Cainozoikum kini dikuak pada kami diambil oleh hewan lain yang tak terlalu berkerabat dengan reptil Mesozoikum dan tentunya tak diturunkan dari jenis penguasaan manapun dari mereka. Jenis kehidupan baru berada dalam pengadaan dunia.

Ini yang nampaknya secara rancu mengakhiri reptil tersebutm di luar seluruh pertanyaan, revolusi paling menonjol dalam seluruh sejarah bumi sebelum kedatangan umat manusia. Ini mungkin terhubung dengan penutup kondisi kehangatan setara dan permulaan zaman keras yang baru, kala musim dingin berjalan panjang dan musim panas berjalan singkat walau hangat. Kehidupan Mesozoikum, seperti hewan dan tumbuhan, beradaptasi pada kondisi panas dan mampu sedikit bertahan pada dingin. Di sisi lain, kehidupan baru sebelum segala hal dapat menyesuaikan perubahan suhu besar.

Apapun yang berujung pada kepunahan reptil Mesozoikum, ini mungkin merupakan perubahan yang terjangkau lebih jauh, karena kehidupan laut pada saat yang sama berjalan dalam keadaan serupa. Crescendo dan akhir reptil di darat selaras dengan crescendo dan akhir Ammonit, sebuah pembagian makhluk seperti cumi-cumi dengan cangkang melingkar yang terbentuk pada laut kuno tersebut. Seluruh catatan bebatuan zaman Mesozoikum disini adalah sejumlah besar jumlah dan ragam cangkang melingkar tersebut; terdapat ratusan spesies, dan menjelang akhir zaman Mesozoikum , mereka meningkatkan keragaman dan menghasilkan jenis-jenis yang berlebih. Kala catatan berlanjut, ada banyak yang hengkang. Sejauh reptil disoroti, orang-orang mungkin berniat untuk berpendapat bahwa mereka tertekan karena mamalia yang menggantikan mereka bersaing dengan mereka, dan lebih siap untuk bertahan hidup; namun tak ada jenis yang dapat membenarkan Ammonit, karena pada saat ini, tempat tersebut tidaklah diambil. Singkatnya, mereka tidaklah jengkang. Kondisi tak diketahui membuatnya memungkinkan bagi mereka untuk hidup di laut Mesozoikum, dan kemudian beberapa perubahan tak diketahui yang membuat kehidupan tak memungkinkan bagi mereka. Tak ada genus Ammonit yang bertahan hidup sampai saat ini dengan seluruh ragamnya yang banyak, namun masih ada satu genus terisolasi yang sangat berkaitan dengan Ammonit, Pearly Nautilus. Perlu dicatat, bahwa ini ditemukan di perairan hangat samudra Hindia dan Pasifik.

Dan sebagimana Mamalia bersaing dengan dan mengalahkan kekurangsiapan reptil, perjuangan yang orang katakan berkali-kali, tak ada serangkaian bukti dari persaingan langsung semacam itu. Untuk memutuskan lewat Catatan Bebatuan sebagaimana yang kita ketahuis aat ini, terdapat alasan lain untuk meyakini bahwa mula-mula para reptil dalam beberapa cara tak diperkirakan termusnahkan, dan kemudian, usai waktu sulit untuk seluruh kehidupan ndi bumi, makmalia, sebagaimana kondisi menjadi mulai lebih baik, berkembang dan menyebar memenuhi kawasan kosong.

§ 5

Adakah mamalia pada zaman Mesozoikum?

Ini adalah bertanyakan yang belum terjawab secara pasti. Secara sabar dan pasti, para geolog mengumpulkan bukti dan alasan kesimpulan yang lebih lengkap. Pada waktu manapun, beberapa deposit baru dapat menghimpun fosil yang akan menguak pertanyaan tersebut. Tentunya, mamalia atau leluhur nmamalia harus hidup sepanjang zaman Mesozoikum. Pada bab pembuka volume Mesozoikum dari catatan tersebut, terdapat Reptil Theriomorphous yang mereka siapkan, dan dalam Mesozoikum berikutnya, sejumlah tulang rahang kecil ditemukan, semuanya memiliki sifat mamalia. Namun tak ada kepingan, bukan tulang, yang menunjukkan bahwa terdapat mamalia Mesozoikum hidup manapun yang bertatap muka dengan dinosaurus. Mamalia Mesozoikum atau reptil mirip mamalia—karena kami tak dapat mengetahui dengan jelas tentang mereka—yang nampak sepenuhnya merupakan binatang kecil seukuran tikus, lebih seperti reptil merangkak ketimbang kelas berbeda; mungkin mereka masih mengerami telur dan hanya secara perlahan mengembangkan rambut penutup khas mereka. Mereka hidup dari perairan besar, dan mungkin di dataran tinggi terdesolasi, sebagaimana marmut saat ini; mungkin mereka hidup disini di luar keberadaan dinosaurus karnivora. Beberapa hewan mungkin datang dari seluruh empat penjuru, beberapa utamanya datang dengan kaki tegak mereka dan bergerak dengan kaki depan mereka. Hanya sedikit dari mereka yang menjadi fosil dan tak memiliki kesempatan untuk menghimpun kerangka lengkap tunggal pada seluruh catatan besar dari bebatuan Mesozoikum untuk memeriksa keberadaannya.

Teriomorfik kecil tersebut, leluhur mamalia, mengembangkan rambut. Seperti bulu, rambut tersebut panjang dan skalanya sangat khas. Rambut mungkin menjadi petunjuk keselamatan mamalia awal. Kehidupan utama pada penggabungan keberadaan, dari rawa dan kehangatan, mereka mengembangkan lapisan luar menjadi satu-satunya kekuatan yang menghimpun kehangatannya (atau melawan kehangatan) sampai turun dan bulu burung-burung laut Arktik. Dan sehingga, mereka menajalni masa yang keras antara zaman Mesozoikum dan Cainozoikum, kala banyak reptil sebenarnya yang menyebar.

Seluruh karakteristik utama flora dan fauna laut dan darat yang muncul pada akhir zaman Mesozoikum sepertinya beradaptasi pada iklim yang ada dan menuju wilayah dangkal dan berrawa. Namun dalam kasus penerus Cainozoikum mereka, baik rambut maupun bulu memberikan kekuatan pertahanan untuk berbagai suhu yang tak dimiliki reptil, dan dengannya mereka menghimpun serangkaian hal yang jauh lebih besar ketimbang hewan manapun yang ada.

Rangkaian kehidupan Zaman Palæozoikum Rendah terjadi pada perairan hangat.

Rangkaian kehidupan Zaman Palæozoikum Tinggi terjadi pada perairan hangat atau rawa hangat dan tanah basah.

Rangkaian kehidupan Zaman Mesozoikum yang kita ketahui terjadi pada perairan dan wilaayh lembah dataran rendah di bawah kondisi tenang.

Meskipun dalam setiap periode tersebut terdapat jenis-jenis persebaran rangkaian kehidupan di luar batas terkait pada zaman itu; dan kaal zaman kondisi ekstrim muncul, jenis marginal tersebut bertahan hidup untuk mewarisi dunia yang terdepopulasi.

Mungkin, ini merupakan pernyataan paling umum yang dapat kami buat tentang kisah catatan geologi; ini adalah cerita rangkaian perluasan. Kelas, genera dan spesies hewan muncul dan lenyap, namun persebarannya luas. Ini selalu meluas. Kehiduapn tak pernah sebesar rangkaian seperti pada hari ini. Kehiduapn saat ini, dalam bentuk manusia, bergerak di udara ketimbang yang pernah dilakukan sebelumnya; rangkaian geografi manusia dari kutub sampai kutub, mereka bergerak di bawah air dalam kapal selam, ia mendengar kegelapan dingin tanpa kehidupan dari laut terdalam, ia terhimpun pada tingkat keperawanan bebatuan, dan dalam pemikiran dan pengetahuan, ia bergerak ke pusat bumi dan mencapai bintang tertinggi. Sehingga dalam seluruh relik zaman Mesozoikum yang tak kami dapati kenangan dari leluhurnya. Para leluhurnya, seperti leluhur seluruh mamalia, harus menjadi makhluk yang sangat langka, sangat samar, dan sangat terpencil yang mereka tinggalkan jejak di antara serangkaian besar mosnter yang tergabung dalam udara beruap dan vegetasi laguna Mesozoikum, atau merangkak atau melompat atau mengarungi di sepanjang dataran sungai besar pada masa itu.