India Kuno/Sejarah/Maurya
<< Penaklukan Aleksander Agung | Kekaisaran Maurya - India Kuno | Kerajaan-kerajaan kecil >> |
Setelah Aleksander kembali ke Babilon pada 324 SM, seorang pria bernama Chandragupta mengalahkan Kerajaan Weda Nanda dan mendirikan kekaisaran baru yang besar di India utara. Kekaisaran ini disebut Maurya dan wilayah kekuasaannya bahkan mencapai Afghanistan. Para sejarawan Yunani menyebut bahwa Chandragupta terinspirasi oleh Aleksander, namun Chandragupta, seperti halnya Aleksander, lebih mungkin terinspirasi untuk mendirikan kekaisaran oleh Persia, atau dari kekaisaran-kekaisaran Weda yang lebih awal di India. Chandragupta berhasil memperoleh Lembah Indus dari genggaman Yunani, dan sebagai bagian dari perjanjian damainya, ia menikahi anak perempuan Seleukos dan memberikan 200 gajah. Seleukos sendiri adalah salah satu penerus Aleksander di Persia.
Chandragupta meninggal pada 298 SM dan digantikan oleh putranya Bindusara. Putra Bindusara, Asoka, memimpin Kekaisaran Maurya mencapai puncak kejayaannya. Di bawah Asoka, Maurya berhasil memperluas wilayahnya hingga menguasai sebagian India selatan.
Namun suatu hari Ashoka mengalami peperangan yang amat brutal di Orissa. Menurut tradisi, meskipun berhasil menang, konflik tersebut membuat Ashoka tak mau lagi terlibat dalam peperangan. Ashoka juga berpindah agama dari agama India tradisional, Hindu, ke agama baru, Buddha. Ia berperan dalam mendorong rakyanya memeluk agama Buddha, sehingga Buddha mengalami perkembangan pesat di India, bahkan hingga ke Asia Tengah.
Setelah Ashoka meninggal pada 231 SM, para penerusnynya bukanlah pemimpin yang cakap sehingga Kekaisaran Maurya perlahan-lahan mengalami kemunduran dan perpecahan.