Informasi Obat/Bromazepam

HIGHLIGHTS

sunting
  • Bromazepam adalah obat untuk antikecemasan (anti-ansietas) yang termasuk dalam kelas atau golongan benzodiazepin.
  • Benzodiazepin diindikasikan untuk pengobatan jangka pendek pada ansietas berat tetapi penggunaan jangka panjang sebaiknya dihindari.

PERINGATAN PENTING

sunting
  • Obat mendapat peringatan dari FDA AS bahwa obat golongan benzodiazepin tidak boleh diberikan bersamaan dengan obat golongan opioid karena bisa memberikan efek samping yang cukup berarti, yaitu menghambat sistem pernapasan bahkan dapat menyebabkan kematian. Berita peringatan tersebut dibahas di “FDA: Interaksi golongan opioid dan golongan benzodiazepin“.
  • Alkohol. Orang yang mengonsumsi bromazepam sebaiknya tidak mengonsumsi alkohol karena hal tersebut dapat mengurangi keefektifan pengobatan ini dan meningkatkan risiko efek samping. Orang yang memiliki kecanduan alkohol atau obat lain tidak boleh minum bromazepam kecuali dalam situasi langka di bawah pengawasan medis.
  • Pernapasan. Bromazepam bisa menekan napas. Efek pernafasan ini mungkin lebih terasa bagi orang dengan masalah pernapasan, kerusakan otak, atau yang memakai obat lain yang menekan pernapasan (misalnya kodein, morfin). Jika Anda mengalami masalah pernapasan yang parah, diskusikan risikonya dan manfaatnya dalam mengonsumsi obat ini pada dokter Anda.
  • Ketergantungan dan penarikan. Ketergantungan fisik (kebutuhan untuk memakai dosis biasa untuk mencegah gejala fisik) telah dikaitkan dengan benzodiazepin seperti bromazepam. Gejala penarikan (withdrawal) yang parah mungkin dialami (misal kejang) jika dosisnya berkurang secara signifikan atau bromazepam tiba-tiba dihentikan. Gejala penarikan termasuk iritabilitas, gugup, masalah tidur, agitasi, tremor, diare, kram perut, muntah, gangguan memori, sakit kepala, nyeri otot, kecemasan ekstrim, kekakuan, gelisah, dan kebingungan. Mengurangi dosis secara bertahap di bawah pengawasan medis dapat membantu mencegah atau mengurangi gejala penarikan ini.
  • Depresi. Bromazepam seperti benzodiazepin lainnya, telah diketahui menyebabkan perubahan suasana hati dan gejala depresi. Jika Anda mengalami depresi atau riwayat depresi, bicarakan dengan dokter Anda bagaimana pengobatan ini dapat mempengaruhi kondisi medis Anda, bagaimana kondisi medis Anda dapat mempengaruhi dosis dan keefektifan pengobatan ini, dan apakah diperlukan pemantauan khusus. Jika Anda mengalami gejala depresi seperti rendahnya fokus/konsentrasi, perubahan berat badan, perubahan tidur, penurunan minat dalam aktivitas, hubungi dokter Anda sesegera mungkin. Jika dalam keluarga Anda ada yang menggunakan obat dan menunjukkan gejala serupa di atas, juga segera hubungi dokter.

Bromazepam tidak dianjurkan untuk digunakan oleh penderita depresi atau psikosis atau yang telah mencoba bunuh diri.

  • Mengantuk/mengurangi kewaspadaan. Bromazepam menyebabkan kantuk dan sedasi. Hindari kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan, penilaian, atau koordinasi fisik (seperti mengemudi atau mengoperasikan mesin) saat menggunakan obat. Hal ini terutama berlaku saat pertama kali minum obat dan sampai Anda menentukan bagaimana pengaruh bromazepam. Alkohol dapat meningkatkan efek kantuk dan harus dihindari.

Obat apakah bromazepam?

sunting

Bromazepam adalah obat yang termasuk dalam kelas atau golongan benzodiazepin. Bromazepam hanya bisa diperoleh dengan resep dokter. Di Indonesia, bromazepam tersedia dalam 2 merek dagang yaitu Lexotan dan Lexzepam.

Mengapa bromazepam digunakan?

sunting

Bromazepam digunakan untuk menghilangkan gejala gejala kecemasan berlebihan.

Bagaimana mekanisme aksi bromazepam?

sunting

Bromazepam berada dalam kelas obat yang disebut benzodiazepin. Kelas obat berarti sekelompok obat yang memiliki cara kerja yang sama, juga sering digunakan untuk mengobati kondisi yang sama. Bromazepam bekerja untuk mengurangi kecemasan dengan mempengaruhi zat tertentu di otak yang disebut neurotransmitter.

Bagaimana menggunakan bromazepam?

sunting

Dosis dimulai dengan terendah namun bisa memberikan efek adalah pilihan bagus. Dokter Anda mungkin telah meningkatkan dosis secara bertahap, berdasarkan seberapa baik kerjanya dan efek samping yang Anda alami.

Untuk menghindari sedasi atau kerusakan motorik berlebihan, penting agar dosis disesuaikan dengan kebutuhan spesifik seseorang. Secara umum, manula lebih sensitif terhadap benzodiazepin dan biasanya memerlukan dosis rendah.

Lama pengobatan tidak boleh melebihi satu minggu kecuali, setelah jangka waktu tersebut, dokter Anda merekomendasikan hal yang lain. Bromazepam biasanya digunakan untuk waktu yang singkat atau sebagai obat yang “diperlukan”.

Obat bisa membentuk kebiasaan (habit-forming) saat dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Jika Anda telah menggunakan obat ini secara teratur untuk waktu yang lama (yaitu lebih dari sebulan), jangan berhenti minum bromazepam tanpa terlebih dahulu berbicara dengan dokter Anda. Saat menghentikan pengobatan ini, dosisnya harus dikurangi secara bertahap untuk menghindari efek penarikan.

Banyak hal yang bisa mempengaruhi dosis obat yang dibutuhkan seseorang, seperti keparahan gejala, riwayat pemakaian obat psikotropik sebelumnya, berat badan, kondisi medis lainnya, dan obat-obatan lainnya. Ikuti dosis yang disarankan oleh dokter Anda, jangan mengubah dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Efek samping

sunting

Bromazepam dapat menyebabkan beberapa efek samping. Beritahu dokter jika ada gejala-gejala yang parah atau tidak kunjung hilang:

  • kikuk dan keadaan tidak tenang
  • sembelit atau konstipasi
  • reaksi tertunda
  • pusing
  • kantuk
  • sakit kepala
  • mual
  • bicara tidak jelas

EFEK SAMPING SERIUS

Meskipun sebagian besar efek samping yang tercantum di bawah ini tidak terlalu sering terjadi, efek dapat menyebabkan masalah serius jika Anda tidak memeriksakannya ke dokter atau mencari pertolongan medis. Tanyakan kepada dokter Anda sesegera mungkin jika ada efek samping berikut ini:

  • kecemasan atau kegelisahan
  • perubahan perilaku (misal agresivitas, agitasi, kegembiraan, kegugupan, atau iritabilitas yang tidak biasa)
  • kebingungan
  • detak jantung cepat, berdebar, atau tidak teratur
  • halusinasi (mendengar atau melihat hal-hal yang tidak ada)
  • kehilangan ingatan dari peristiwa terkini
  • mimpi buruk atau masalah tidur
  • tanda-tanda depresi (misal konsentrasi yang buruk, perubahan berat badan, perubahan tidur, penurunan minat dalam aktivitas, pikiran untuk bunuh diri)
  • masalah kencing (mengompol, keinginan untuk buang air kecil meningkat)

Berhenti minum obat dan segera dapatkan bantuan medis jika terjadi hal berikut:

  • tanda-tanda reaksi alergi yang serius (misal kram perut, sulit bernapas, mual dan muntah, atau pembengkakan pada wajah dan tenggorokan). Reaksi ini dinamakan reaksi anafilaksis.

Bromazepam dapat menyebabkan efek samping lainnya. Hubungi dokter Anda jika Anda memiliki masalah yang tidak biasa saat Anda mengambil obat ini.

Siapa yang seharusnya TIDAK minum obat ini?

sunting

Orang yang alergi. Alergi ini termasuk terhadap bromazepam, benzodiazepin lainnya, atau bahan tambahan lain yang ada pada tablet bromazepam.

Orang yang memiliki myasthenia gravis

Orang yang memiliki glaukoma sudut sempit

Orang yang mengalami kesulitan bernapas parah

Orang yang memiliki penyakit hati yang parah. Benzodiazepin tidak diindikasikan untuk mengobati pasien dengan insufisiensi hati parah karena dapat menyebabkan ensefalopati.

Orang yang memiliki sleep apnea

Kondisi lain

sunting

Orang dengan intoleransi laktosa. Laktosa adalah salah satu bahan dalam obat ini. Jika Anda memiliki kondisi turunan yang membuat Anda tidak toleran terhadap laktosa, diskusikan alternatif lain dengan dokter Anda.

Wanita hamil. Bromazepam tidak boleh digunakan selama kehamilan kecuali jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Jika Anda minum bromazepam dan menduga Anda hamil atau berencana untuk hamil, konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menghentikan bromazepam secara tiba-tiba.

Ibu menyusui. Bromazepam bisa masuk ke dalam ASI. Jika Anda adalah ibu menyusui dan sedang minum bromazepam, ini bisa mempengaruhi bayi Anda. Bicarakan dengan dokter Anda apakah Anda harus terus menyusui.

Anak-anak. Lexotan tidak boleh digunakan pada anak-anak di bawah 12 tahun. Keamanan dan efikasi Lexotan pada anak-anak kurang dari 12 tahun belum ditegakkan.

Lansia. Lanjut usia mungkin berisiko tinggi mengalami efek sedatif dan gangguan koordinasi dari bromazepam. Mereka perlu ekstra hati-hati, misalnya untuk menghindari terjatuh saat bangun tidur pada malam hari.

Bromazepam bisa berinteraksi dengan obat-obat lain

sunting

Bromazepam dapat berinteraksi dengan obat lain, vitamin, atau herbal Anda gunakan. Interaksi adalah ketika zat-zat tersebut mengubah cara obat bekerja. Interaksi bisa berbahaya atau bisa mencegah obat untuk berkerja sebagaimana mestinya.

Untuk membantu menghindari interaksi, dokter Anda harus mengelola semua obat Anda dengan hati-hati. Pastikan untuk memberitahu dokter Anda tentang semua obat-obatan, vitamin, atau herbal yang Anda ambil. Untuk mengetahui bagaimana obat ini mungkin berinteraksi dengan bahan lain, bicarakan dengan dokter atau apoteker.

Bromazepam bisa berinteraksi dengan:

  • alkohol
  • antihistamin (misal cetirizine, doxylamine, diphenhydramine, hydroxyzine, loratadine)
  • antipsikotik (misal chlorpromazine, clozapine, haloperidol, olanzapine, quetiapine, risperidone)
  • aprepitant
  • aripiprazole
  • antijamur “azole” (misal itraconazole, ketoconazole, voriconazole)
  • baclofen
  • barbiturat (misal butalbital, phenobarbital)
  • benzodiazepin (misal alprazolam, diazepam, lorazepam)
  • buspirone
  • pengeblok kanal kalsium (calcium channel blockers, CCB misal amlodipine, diltiazem, nifedipine, verapamil)
  • carbamazepine
  • chloral hydrate
  • cimetidine (obat gangguan lambung)
  • deferasirox (obat untuk thalasemia)
  • efavirenz (anti-HIV)
  • ethinyl estradiol (pil KB)
  • gabapentin
  • gemfibrozil
  • jeruk bali atau jus jeruk
  • isoniazid
  • lamotrigine
  • levetiracetam
  • antibiotik makrolida (misal clarithromycin, erythromycin)
  • medroxyprogesterone
  • mexiletine
  • mirtazapine
  • pelemas otot (misal cyclobenzaprine, methocarbamol, orphenadrine)
  • antinyeri opioid/narkotik (misal codeine, fentanyl, morphine, oxycodone). Interaksi mengakibatkan penghambatan sistem pernapasan bahkan dapat menyebabkan kematian. (kategori X)
  • olopatadine
  • phenytoin
  • primaquine
  • proton pump inhibitors (misal lansoprazole, omeprazole)
  • rifampin
  • rifabutin
  • antibiotik quinolon (misal ciprofloxacin, norfloxacin, ofloxacin)
  • selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs; misal citalopram, duloxetine, fluoxetine, paroxetine, sertraline)
  • scopolamine
  • St. Johns wort
  • tapentadol
  • teofilin
  • topiramat
  • tramadol
  • tranylcypromine
  • antidepressan trisiklik (misal amitriptyline, clomipramine, desipramine, trimipramine)
  • vemurafenib
  • zopiclone

Apa yang harus dilakukan jika Anda lupa minum obat?

sunting

Penting agar obat ini dikonsumsi tepat seperti yang diarahkan oleh dokter Anda. Jika Anda melewatkan dosis, ambillah secepat mungkin dan lanjutkan dengan jadwal rutin Anda. Jika sudah hampir waktunya untuk dosis berikutnya, lewati dosis yang tidak terambil dan lanjutkan dengan jadwal pemberian dosis reguler Anda. Jangan mengambil dosis ganda untuk menebus yang tidak terambil. Jika Anda tidak yakin apa yang harus dilakukan setelah kehilangan dosis, hubungi dokter atau apoteker untuk meminta saran.

Perhatian lain selama menggunakan obat

sunting
  • Simpan pada suhu kamar di tempat yang kering dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan buang obat ke air limbah (misalnya di wastafel atau di toilet) atau di tempat sampah rumah tangga. Tanyakan apoteker bagaimana cara membuang obat yang sudah tidak dibutuhkan atau kadaluarsa.
  • Jangan berikan obat ini kepada orang lain, meski mereka memiliki gejala yang sama seperti Anda. Hal ini dapat berbahaya bagi orang untuk minum obat ini jika dokter mereka tidak memberikan resepnya.

Nama dagang di Indonesia

sunting
  • Lexotan (tablet 1,5 mg dan 3 mg)
  • Lexzepam (tablet 3 mg)

Referensi

sunting

chealth-canoe.com, diakses tanggal 27 Juli 2017.

medicinenet.com, diakses tanggal 27 Juli 2017.

newsmedical.net, diakses tanggal 27 Juli 2017.

cekbpom.go.id, diakses tanggal 27 Juli 2017.

http://www.medicines.ie/medicine/9781/SPC/Lexotan+Tablets+1.5mg+and+3mg/, diakses tanggal 28 Juli 2017