Islam/Islam Berjenjang
Islam Progresif atau Islam Berjenjang/Bertahap (bukan Islam Liberal) adalah rahasia penyebaran Islam di Indonesia secara damai.
Islam Berjenjang memiliki tiga konsep sederhana.
Pertama, jalan yang lurus yaitu Kesetaraan Manusia (6:150-151), Keluarga (6:151), Kemanusiaan (6:151), Keadilan Sosial dan Keadilan Hukum (6:152), dan Kejujuran (6:152-153). Konsep Shirathiy Mustaqiman di 6:153 adalah jawaban atas Shirathal Mustaqim 1:6. Ini sekaligus menjadi rahasia kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
Kedua, ibadah yang tepat sasaran. Misalnya shalat bertujuan untuk mengingat Allah SWT dan mencegah perbuatan keji dan mungkar. Dengan demikian perbedaan kecil dalam shalat, misalnya soal qunut tidak terlalu dipermasalahkan. Ini sekaligus menjadi rahasia kerukunan antar pergerakan Islam.
Ketiga, musyawarah dalam batasan Allah SWT. Bangsa Indonesia tidak mengenal Islam Kaku atau Islam Garis Keras. Allah SWT mengajarkan bahwa setiap keputusan publik harus diputuskan secara musyawarah. Sedangkan Allah hanya menentukan batas bawah dan batas atas (hudud) belaka. Misalnya untuk kasus pembunuhan, putusannya haruslah kompensasi, hukuman mati atau di sesuatu di antara keduanya.
Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia digali dari ketiga konsep sederhana tersebut. Misalnya Sila Kerakyatan dan Persatuan diambil dari konsep musyawarah. Sisanya diambil dari dua konsep lainnya.
Di Indonesia, Islam berjenjang didukung oleh mayoritas rakyat Indonesia. Di dunia Arab, gerakan ini dipimpin oleh Dr. Muhammad Syahrur dari Syiria.
- Informasi lebih lanjut