Menulis Artikel di Wiki: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jagawana (bicara | kontrib)
k {{rapikan}}
Baris 10:
</center>
{{Tahapan}}
'''=='''LINTAS SEJARAH KAMPUNG YENSAWAI''''''
==Daftar isi==
TAHUN KEJADIAN
* [[Menulis Artikel di Wiki/Pendahuluan|Pendahuluan]] {{pct100}}
1920-1934 Berasal dari Biak
* [[Menulis Artikel di Wiki/Suntingan pertama|Suntingan pertama]] {{pct0}}
Pada tahun 1920 dari Biak, menyeberang lautan Pasifik, dan tba di Waigeo Utara Raja Ampat, tepatnya di Pulau Fani dan bertemu dengan marga Mambrisau dan sama-sama keluar ke selatan Pulau Waigeo. Setelah tiba di Telma (Tapor Mantanken) disitulah kedua marga tersebut bertemu dengan marga Omkarsba dan moyang dari marga Saleo meninggal (Mambiwi). Pada saat itu salah satu orang tua dari marga Omkarsba yang namanya Irouw mengukir sepotong kayu berbentuk patung dan dianugerahi dengan roh-roh arwah leluhur mereka. Setelah itu mereka keluar lagi dari Teluk Mayalibit dan tiba di Sareo (Saonek) dan dijadikan kampung sementara. Setelah itu keluar lagi ke Yensawai. Di Yensawai bertemu dengan orang-orang Sawai, ditempat inilah orang-orang Sawai diusir dan kembali ke tempat asalnya yaitu daerah Patani. Terakhir marga Omkarsba menempati Yensawai (Batanta) dan marga Saleo menempati Warkuker.
* [[Menulis Artikel di Wiki/Menggunakan markup wiki|Menggunakan markup wiki]] {{pct0}}
1934-1936 Injil masuk
* [[Menulis Artikel di Wiki/Membuat link|Membuat link]] {{pct0}}
Injil masuk melalui guru Yan Rumfabe, gereja dibuat masyarakat Omkarsba dan Saleo bertobat. Yang minta guru agama adalah bapak Bulain Saleo dan wafat pada tahun 1959.
* [[Menulis Artikel di Wiki/Memuat gambar|Memuat gambar]] {{pct0}}
1937-1938 Setelah injil masuk, marga Saleo dan Omkarsba bersatu namun masih ada yang tinggal di Warkuker dan mata pencaharian utama yaitu melaut atau nelayan dan berkebun yang masih menggunakan system barter.
* [[Menulis Artikel di Wiki/Membuat pengalihan|Membuat pengalihan]] {{pct0}}
1942 Perang dunia ke II terjadi, masyarakat Yensawai dan Arefi mengngsi ke Kofiau.
* [[Menulis Artikel di Wiki/Menggunakan templat|Menggunakan templat]] {{pct0}}
1945 Pemerintahan kampung Arefi dan Yensawai dibentuk dengan sukunya Kafdarun.
* [[Menulis Artikel di Wiki/Menggunakan kategori|Menggunakan kategori]] {{pct0}}
1946-1947 Sesudah masyarakat kembali dari pengungsian, sekolah di buka di Arefi dan guru pertamanya adalah Bapak Mayor.
* [[Menulis Artikel di Wiki/Membuat tabel|Membuat tabel]] {{pct0}}
1953 Masyarakat membeli fasilitas umum kampung pertama untuk sarana transportasi kampung berupa mesin motor tempel 20 PK.
* [[Menulis Artikel di Wiki/Menggunakan markup html|Menggunakan markup html]] {{pct0}}
1961 Masyarakat Yensawai masih bermukim di bagian barat kampung (Kampung Tua)
* [[Menulis Artikel di Wiki/Membuat interwiki|Membuat interwiki]] {{pct0}}
1962 Masyarakat Yensawai mulai berpindah ke Kampung bagian timur (kampung sekarang) karena sumber mata air hanya ada di kampung bagian timur.
 
1970 Sekolah SD YPK LAHAI ROI didirikan di Yensawai
[[Kategori:Perangkat lunak komputer]]
1971 Pengusaha pengumpul teripang masuk di kampung Yensawai, sehingga memacu masyarakat untuk mencari teripang.
1975 Pemerintahan kampung Yensawai masih bergabung dengan kampung Arefi dan pusat perintahan masih di Arefi.
1980 Masyarakat mulai membeli satu persatu motor tempel jenis 40 dan 50 PK diawali dengan pembelian fasilitas umum kampung.
1986 Pemerintahan kampung Yensawai ditetapkan sebagai kampung administrative (berpisah dari Arefi) dengan kepala kampung pertama Bapak Martinus Omkarsba, masa pemerintahannya berjalan selam 8 tahun.
1990 Pengusaha pengumpul ikan hidup dan lobster pun masuk di kampung Yensawai dan masyarakat pun mulai mencari ikan dan lobster.
1994 Kepala Kampung kedua dipilih secara bersama dengan suara terbanyak yaitu Bapak Herlian Hatumale.
1996 Kegiatan pembangunan oleh ABRI (AMD) masuk di Kampung Yensawai dan Yensawai diresmikan sebagai kampung wisata oleh bapak bupati sorong (Abraham Atururi)
1999 Masuknya paham agama lain melaui guru L. Pariri yang mengakibatkan perpecahan kampung Yensawai, sebagian masrakat berpindah ke Pulau Nyenyar (Marandanuser). Paham yang masuk yaitu paham Koreri.
2000 Usaha wisata di Pulau Wai dirusak oleh masyarakat Yensawai dan merusak paham Koreri karena masyarakat menganggap bahwa pemilik usaha tersebut yang mendatangkan paham (ajaran sesat).
2001 Melalui program PKL mahasiswa SPP Sorong yang lebih mengenalkan penggunaan jarring atau jala pada masyarakat, maka dari situ masyarakat mulai amenggunakan jarring secara besar-besaran, hal ini juga disertai dengan memberikan bantuan berupa katinting sebanyak 3 buah. (jarring dan jala sebenarnya telah digunakan sejak dulu tapi belum rutin digunakan).
2003 Kompresor mulai beroperasi di Kampung Yensawai.
2004 Sebagian masyarakat Yensawai yang berpindah ke Pulau Nyenyar mulai kembali ke Kampung Yensawai dan terjalin kembali hubungan kekeluargaan antar masyarakat Yensawai dan Pulau Nyenyar.