Resep:Tahu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andri.h (bicara | kontrib)
+info
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
# Kedelai dibagi-bagi dan diletakkan di dalam ebleg, yang terbuat dari bambu atau plastik.
# Kedelai digiling sampai halus, dan butir kedele mengalir ke dalam tong penampung.
# Butir kedelai langsung direbus selamasampai 15-20mendidih menit di dalam [[wajan]] berukuran besar. Jarak waktu antara selesai penggilingan dan pemasakan tidak lebih dari 5-10 menit untuk menjaga kualitas tahu yang dihasilkan.
# Bubur kedelai lalu dipindahkan dari wajan ke bak atau tong untuk disaring dengan kain [[belacu]] atau [[kain mori]] kasar yang telah diletakkan pada sangkar bambu. Agar semua sari dalam bubur kedelai tersaring semua, pada kain itu diletakkan sebuah papan kayu dan seseorang naik di atasnya dan menggoyang-goyangnya. Limbah penyaringan, yang disebut ampas tahu, diperas lagi dengan menyiram air panasdingin, sampai tidak mengandung sari lagi. Penyaringan dilakukan berkali-kali hingga bubur kedelai habis.
# Air saringan yang tertampung dalam tong warna kuning atau putih dicampur dengan [[asam cuka]] agar menggumpal. Selain asam cuka, dapat juga ditambahkan air [[kelapa]], atau cairan ''whey'' (air sari tahu bila tahu telah menggumpal) yang telah dieramkan, atau bubuk batu tahu (sulfat kapur).
# Air asam dipisahkan dari gumpalan atau jonjot putih dan disimpan, sebab masih dapat digunakan lagi. Gumpalan atau jonjot tahu yang mulai mengendap dituangkan dalam kotak berukuran misalnya 50 x 60 cm2 dan dialasi kain belacu. Adonan tahu kotak dikempa selama satu menit, sehingga air yang masih tercampur dalam adonan tahu itu terperas habis. Adonan tahu berbentuk kotak yang sudah padat dipotong-potong, misalnya dengan ukuran 6 x 4 cm2. Tahu pun siap dijual.