Aku Ingin Menjadi yang Terbaik Untukmu, Bukan yang Tercantik Bagimu/Surat Kaleng: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '“nez,. Pagi banget datangnya?” sapa Rena saat memasuki gerbang. “ah, masa sih? Kamu juga dateng pagi tuh..” “ya si gue sih wajar, lah wong gue kan piket osis ...' |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
Mereka berdua berpisah dilapangan upacara yang masih sepi, hanya ada beberapa kacung sekolah yang sedang menyapu. Sebenarnya ada apa sih Neza datang pagi-pagi ke sekolah?? Sebenarnya Neza ingin mengirimkan surat buat kakak kelasnya yaitu Akbar. Tapi kenapa harus surat? Katanya sih biar romantis gitu deh...
Sementara itu, di kelas Akbar. Saat dia mau meletakkan bukunya di kolong bangku. Tiba-tiba jatuhlah selembar amplop berwarna pink. Akbar pun segera mengambilnya dan membaca amplop itu. Ternyata amplop itu ditujukan untuk dirinya.
''Assalamu alaikum Wr. Wb.''
<br>''Kak Aku hanyalah seorang gadis yang baru tumbuh dewasa. Dan baru memijakan kaki di dunia putih abu ini. belum mengenal apa pun di dunia ku yang baru ini. Walau saat itu bukan pertama kali kita bertemu, tapi saat itu adalah pertama kalinya aku melihat senyum kakak. Dan senyuman itu begitu membekas dihatiku.
''Kakak pasti bertanya-tanya siapa gadis yang mengirim surat kaleng ini?? tapi, bila kakak respek terhadap sekitar kakak, mungkin kamu akan tahu siapa diriku. Aku yang slalu melihat gerak-gerik kakak di depan mataku. Aku lah pengagum rahasiamu yang slalu ada dibalik bayangmu. Biarlah waktu akan ungkap semua, siapa diriku dan apa inginku. Karena ku juga masih tak tahu apa yang ku ingini. Tapi yang pasti aku merasa kakak adalah seseorang yang kini ada dalam hatiku, pikiranku juga jiwaku.
''Maafkan ya kak, kalo surat ini menggangu. Tapi aku pengen kakak tahu kalau ada seorang gadis yang kini menjadi pengagum rahasia kakak. Memang ini terkesan lebay, tapi apa boleh buat. Hanya ini yang bisa aku lakukan untuk menarik perhatian dari kakak. Sekali lagi aku mohon maaf ya kak.
''Wassalamu alaikum Wr. Wb.
''
“ya udah, ntar istirahat gue tunjukin deh.”Akbar dan irvan pun melanjutkan obrolannya ke topik lain. ▼
▲
Sementara itu, di kelas Neza. Anak-anak sedang pada ribut dengan urusannya masing-masing. Hari ini guru pelajaran dikelas Neza lagi gak masuk karena sakit. Neza pun memilih bernyanyi-nyanyi bersama teman-temannya dikelas.
''<br>Tak lekang oleh waktu
''<br>Meski kau bukan miliku
''<br>Intan permata yang tak pudar
''<br>Tetap bersinar, mengisi kesepian jiwaku
''<br>Tak lekang oleh waktu...
Neza tak sedar kalau Akbar dan Irvan sedang berada diluar kelas. Pura-pura ngelewat.
Mereka berduapun berlalu dari depan kelas Neza. Sementara itu, dari dalam kelas Neza melihat ada Akbar melewati kelasnya. Neza pun mengajak Tari untuk mengikuti Akbar yang menuju kantin bersama Irvan.
Baris 102 ⟶ 105:
Akbar gak sadar kalau Neza sedang membuntutinya dari belakang. Sementara itu, mereka melewati kelas Halin. Dan Halin pun melihat Neza sedang membuntuti kakaknya. Halin pun meng-Sms Akbar, memberi info kalau dibelakangnya ada Neza yang sedang membuntutinya.
'''To''':
<br>Kak, diblkng da c Neza.. lagi ngikutin kk dh ky’y..
<br>Ah, yg bnr lin? Tw dri mna?▼
<br>Yeh, kan td kak ngelewat kls hlin..gimana sih? Lpa klo qta 1 skul??▼
▲ Ah, yg bnr lin? Tw dri mna?
<br>Hehe… sory sayank… I’m 4get.. thks infonya ya..▼
'''To''':
<br>Ya, tp jngn lpa traktran’y okey…▼
▲ Yeh, kan td kak ngelewat kls hlin..gimana sih? Lpa klo qta 1 skul??
<br>Sip2..▼
▲ From : kak Akbar
▲ Hehe… sory sayank… I’m 4get.. thks infonya ya..
▲ To:kak Akbar
▲ Ya, tp jngn lpa traktran’y okey…
▲ From: kak Akbar
▲ Sip2..
Akbar dengan coolnya tetap melangkahkan kakinya ke arah kantin. Sementara itu, Neza dibelakangnya pun masih mengikuti. Akbar memilih duduk di bagian kantin yang rada sepi. Sedangkan Neza tak jauh-jauh dari Akbar.
Sementara itu, Neza mengintip dari belakang Akbar. Sejenak Neza tenggelam dalam lamunannya. Membayangkan kalau yang di sebelah Akbar bukanlah temannya, melainkan dirinya.
“woi bu?? Mau makan gak? Uh, mentang-mentang sang pangeran di depan mata” kata Tari sembari menyenggol tangan Neza.▼
▲
“eh, sory tar…” Neza nyengir.▼
Mereka bertiga pun akhirnya larut dalam perbincangan yang ngaler-ngidul gak penting. Sementara itu, Akbar yang melihat Neza tengah asik berbincang kembali ke kelas. Dan mereka berdua sibuk oleh urusannya masing-masing.
|