Aku Ingin Menjadi yang Terbaik Untukmu, Bukan yang Tercantik Bagimu/Hati yang Hilang Kini Bertemu Kembali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'Sejak keberangkatan Neza ke Jepang kini Akbar benar-benar kesepian. Dia tak tahu kabar Neza sama sekali. Neza pun sama halnya dengan Akbar yang kehilangan kontak begit...' |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{:{{BASEPAGENAME}}/Daftar_Isi}}
Sejak keberangkatan Neza ke Jepang kini Akbar benar-benar kesepian. Dia tak tahu kabar Neza sama sekali. Neza pun sama halnya dengan Akbar yang kehilangan kontak begitu sampai di Jepang.
Di Jepang Neza tinggal di rumah tantenya yang menikah dengan orang Jepang. Neza tinggal di kawasan Kanagama. Sebenarnya Neza telah disediakan asrama di tempatnya kuliah. Tapi Neza tidak betah dan lebih memilih tinggal di rumah tantenya. Neza tampaknya mulai menikmati kuliahnya di jurusan kedokteran ini. Sementara Akbar tetap melanjutkan kuliahnya di jurusan menejemen bisnis. ▼
▲Di Jepang Neza tinggal di rumah tantenya yang menikah dengan orang Jepang. Neza tinggal di kawasan Kanagama. Sebenarnya Neza telah disediakan asrama di tempatnya kuliah. Tapi Neza tidak betah dan lebih memilih tinggal di rumah tantenya.
Dua tahun kemudian, Akbar pun telah lulus dari kuliahnya. Dan Akbar pun mulai melamar pekerjaan di salah satu perusahan ternama di Jakarta.
Sementara itu, Neza mendapatkan kabar dari kak Gina tentang Akbar yang telah lulus kuliah. Neza jadi merasa kengen sekali pada Akbar, ingin rasanya Neza bertemu dan mendengar suara Akbar. Tapi sudah dua tahun lebih Neza hilang kontak dengan Akbar. Yang bisa Neza lakukan untuk melepas kerinduannya hanyalah memandang foto Akbar yang di foto bareng Neza saat perpisahan Neza dua tahun yang lalu. Juga foto Neza dan Akbar yang berhasil Neza ambil saat Akbar tidur di rumah Neza lima tahun yang lalu. ▼
▲Yang bisa Neza lakukan untuk melepas kerinduannya hanyalah memandang foto Akbar yang di foto bareng Neza saat perpisahan Neza dua tahun yang lalu. Juga foto Neza dan Akbar yang berhasil Neza ambil saat Akbar tidur di rumah Neza lima tahun yang lalu.
Sementara itu, Akbar pun merasakan hal yang sama dengan Neza. Akbar merasa kangen banget ke Neza. Sudah dua tahun lebih mereka gak bertemu. Akbar sama sekali tidak tahu kabar Neza. Untuk melepas kerinduannya Akbar pun sering membuka kembali buku gallery yang diberikan Neza lima tahun yang lalu. Ketika melihat buku itu, Akbar selalu tersenyum. Karena teringat saat dia memberi jawaban ke Neza. Juga Akbar jadi ingat saat Neza tidak sengaja mencium pipinya saat ulang tahun Neza.
Baris 17 ⟶ 11:
Hm,.. Akbar dan Neza sangat mengharapkan mereka berdua bisa bertemu lagi.
Akbar kini telah menjadi
Neza sengaja tidak memberi tahu keluarganya di Indonesia kalau dia pulang lebih awal. Karena Neza ingin memberikan kejutan kepada keluarganya. Akhirnya Neza sampai juga di bandara Soekarno Hatta. Karena Neza merasa kelelahan, maka ia memutuskan untuk menginap di salah satu hotel di Jakarta. Dengan naik taxi, Neza meluncur dari bandara ke hotel. ▼
▲Akhirnya Neza sampai juga di bandara Soekarno Hatta. Karena Neza merasa kelelahan, maka ia memutuskan untuk menginap di salah satu hotel di Jakarta. Dengan naik taxi, Neza meluncur dari bandara ke hotel.
Keesokan harinya, Neza berangkat dari Jakarta menuju Bandung. Dalam perjalanan Neza rasanya tidak sabar untuk bertemu keluarganya. Sampailah Neza di depan rumahnya pada malam hari. Neza melangkahkan kakinya ke pintu depan rumahnya sambil menenteng kopernya. Ternyata saat Neza membuka pintu, pintunya tidak terkunci. Neza pun menyelinap masuk. Ternyata keluarga Neza sedang nonton bareng.
“SUREPRICE!!!!!!” Neza berteriak.
Baris 37 ⟶ 23:
“Neza???!” mamah Neza kemudian memeluk anaknya.
Neza tersenyum bahagia karena bisa berkumpul lagi dengan keluarganya. Kemudian Neza pun membagikan oleh-oleh untuk keluarganya. Mereka pun larut dalam suasana bahagia. Keesokan harinya Neza berjalan-jalan di BIP. Neza memilih untuk ngopi di sebuah coffe shop. Saat Neza hendak membawa kopinya ke meja, tak sengaja Neza menabrak seorang cowok. Dan kopi itupun tumpah mengotori kemeja sang cowok.
▲“eh sorry-sory.. gak sengaja, sini aku bersihin” ucap Neza sambil membersihkan kemeja cowok itu dengan sapu tangan Neza.
▲“ya gak apa-apa kok… biar aku aja yang bersihin” ucap cowok itu lalu mengambil sapu tangan yang Neza gunakan untuk membersihkan kemeja si cowok.
Saat mata Neza memandang mata cowok itu, dan cowok itu pun memandang mata Neza. Mereka berdua terdiam sejenak, kemudian…
Baris 61 ⟶ 43:
Ucap mereka berdua secara bersamaan.
Neza pun menunggu Akbar dengan duduk di sebuah kursi. Neza meletakan buku agendanya di atas meja. Lima menit kemudian Akbar datang.
Mereka pun ngobrol-ngobrol, lalu tanpa disengaja Akbar menyenggol buku agenda Neza yang ada di atas meja. Dan buku itu pun jatuh lalu Akbar mengambilnya. Saat Akbar mengambil buku itu, ada sebuah foto yang terjatuh dari dalam buku itu. Saat Akbar melihat foto itu, ternyata itu adalah foto Akbar dan Neza. Di dalam foto tersebut Akbar sedang tertidur. Akbar pun mengambil foto yang jatuh itu.
Baris 81 ⟶ 63:
“Nez.. ini foto kita??”ucap Akbar dengan ekspresinya yang keget.
Tiba-tiba ponsel Akbar pun berdering. Akbar mengangkat telefon yang ternyata dari relasi bisnisnya. Setelah menutup telefonnya Akbar berkata, “Nez, sory ya.. aku ada urusan bisnis nih..”
“oh ya.. minta nomer hape kamu donk..” pinta Akbar.▼
Hati Neza merasa bahagia. Karena kerinduannya selama ini telah terlepaskan. Walau pun rasa kangen itu masih ada. Tapi Neza sedikit tenang, karena dia dan Akbar kini berada di kota yang sama.▼
▲Neza pun memberikan nomor hapenya ke Akbar. Akbar pun pergi meninggalkan Neza. Dan Neza pun melanjutkan ngopinya sendirian. Hati Neza merasa bahagia. Karena kerinduannya selama ini telah terlepaskan. Walau pun rasa kangen itu masih ada. Tapi Neza sedikit tenang, karena dia dan Akbar kini berada di kota yang sama. Akbar pun tidak menyangka bahwa dia akan bertemu Neza dengan keadaan seperti tadi. Ternyata rasa kengennya selama ini terbalaskan juga.
Mereka berdua tidak menyangka akan bertemu disaat mereka sudah sama-sama dewasa. Pertemuan pertama tadi membawa mereka dalam suatu tahap pedekate kembali. Mulai dari saat itu Akbar sering jalan bareng Neza. Bahkan saat Neza mulai bekerja di salah satu rumah sakit di Bandung. Akbar sering kali mengantar jemput Neza dengan mobilnya. Akbar berusaha menyisihkan waktu dari kesibukannya bekerja untuk bertemu dengan Neza. Neza sangat senang dengan sikap Akbar yang sekarang selalu memperhatikannya. Ternyata kesabarannya selama ini membuahkan hasil yang baik.
[[Kategori:Aku Ingin Menjadi yang Terbaik Untukmu, Bukan yang Tercantik Bagimu]]
|