Aku Ingin Menjadi yang Terbaik Untukmu, Bukan yang Tercantik Bagimu/Dialog Cinta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{:Aku Ingin Menjadi yang Terbaik Untukmu, Bukan yang Tercantik Bagimu/Daftar Isi}}
Keesokan harinya, kebetulan hari ini adalah hari sabtu. Setiap ekskul mengadakan latihan bersama dihari ini. Neza masuk ekskul sastra. Karena dia memang suka membuat puisi juga kebetulan ternyata Akbar mengikuti ekskul yang sama dengan Neza.
Hari ini semua siswa tampak bahagia karena mereka tidak belajar. Hanya latihan ekskul. Tak jarang ajang ini sering dijadikan ajang untung mengeceng dan janjian, karena malamnya adalah malam minggu. Dimana para kaula muda keluar untuk bersenang-senang. Baik dengan pacar, sahabat atau pun keluarga.
 
Keesokan harinya, kebetulan hari ini adalah hari sabtu. Setiap ekskul mengadakan latihan bersama dihari ini. Neza masuk ekskul sastra. Karena dia memang suka membuat puisi juga kebetulan ternyata Akbar mengikuti ekskul yang sama dengan Neza.
Saat akan memulai latihan, Neza melihat Akbar yang sedang berbincang bersama kakak senior lain. Entah apa yang sedang mereka rencanakan untuk latihan para anggota baru ini.
Dibawah pohon nangka, para kakak kelas itu tengah berdiskusi.
 
Hari ini semua siswa tampak bahagia karena mereka tidak belajar. Hanya latihan ekskul. Tak jarang ajang ini sering dijadikan ajang untung mengeceng dan janjian, karena malamnya adalah malam minggu. Dimana para kaula muda keluar untuk bersenang-senang. Baik dengan pacar, sahabat atau pun keluarga.
“jadi gimana nih? Atau mau dikasih permainan dulu?” tanya Anna salah satu diantara mereka.
 
Saat akan memulai latihan, Neza melihat Akbar yang sedang berbincang bersama kakak senior lain. Entah apa yang sedang mereka rencanakan untuk latihan para anggota baru ini.
“Hm,… gimana kalo kita jailin aja?? Kan rame tuh.. itung-itung hiburan nih..” Adi memberikan usul.
Dibawah pohon nangka, para kakak kelas itu tengah berdiskusi.
“Eh, jangan donk.. kasian tahu… entar mereka gak betah lagi dari ekskul ini terus pindah deh ke ekskul yang lain” Lia protes.
“Ya udah deh… biar adil gimana klo qta bikin games, skalian jailin mereka..” kata Akbar.
 
“Yah,“jadi gimana donk nih? Atau mau dikasih permainan dulu?” annatanya bertanyaAnna padasalah Sukma,satu ketuadiantara ekskulmereka.
“Hm,.. oke deh… buat games dan jailin mereka aja.. itung-itung hiburan lah.. kan perkenalan dulu ma mereka biar kita bisa lebih akrab” terang Sukma.
 
“Hm,… gimana kalo kita jailin aja?? Kan rame tuh.. itung-itung hiburan nih..” Adi memberikan usul.
“Ya udah, yuk kita samperin mereka” kata Akbar.
 
“Eh, jangan donk.. kasian tahu… entar mereka gak betah lagi dari ekskul ini terus pindah deh ke ekskul yang lain” Lia protes.
Mereka pun pergi menuju para junior mereka itu yang sedang menunggu di taman sekolah. Dan memulai acara dengan berdoa bersama terlebih dahulu. Sebelum menginjak ke permainan games para kakak kelas memperkenalkan diri dulu. Sebaliknya, para junior juga diperkenankan untuk memperkenalkan nama mereka dan alasan mereka ingin masuk ekskul ini. Satu demi satu para junior telah memperkenalkan dirinya masing-masing. Sampailah pada giliran Neza memperkenalkan dirinya.
“Nama saya Neza Febrianty, alasan saya masuk ekskul ini kerena…” kata Neza masih tergantung, lalu Neza menatap Akbar dengan tajam lalu memalingkan kembali pandangannya pada Sukma yang menanyanya.
 
“Ya udah deh… biar adil gimana klo qta bikin games, skalian jailin mereka..” kata Akbar.
“Karena apa??” tanya Sukma.
 
“Yah, gimana donk nih?” anna bertanya pada Sukma, ketua ekskul.
“Karena saya suka puisi, saya suka musik dan saya yakin dengan masuk ekskul ini saya dapat mengembangkan diri saya dan bisa menjadi diri saya sendiri. Karena saya baru di dunia putih abu ini dan masih mencari jati diri saya, maka saya mohon bantuan para kakak kelas untuk membimbing saya di ekskul ini” alasan Neza panjang lebar.
 
“Hm,.. oke deh… buat games dan jailin mereka aja.. itung-itung hiburan lah.. kan perkenalan dulu ma mereka biar kita bisa lebih akrab” terang Sukma.
“Waw!!!! Keren-keren…. Yuk beri uplouse buat kalian semua yang sudah ingin masuk ke ekskul ini” ucap kak Sukma.
 
“Ya udah, yuk kita samperin mereka” kata Akbar.
 
Mereka pun pergi menuju para junior mereka itu yang sedang menunggu di taman sekolah. Dan memulai acara dengan berdoa bersama terlebih dahulu. Sebelum menginjak ke permainan games para kakak kelas memperkenalkan diri dulu. Sebaliknya, para junior juga diperkenankan untuk memperkenalkan nama mereka dan alasan mereka ingin masuk ekskul ini. Satu demi satu para junior telah memperkenalkan dirinya masing-masing. Sampailah pada giliran Neza memperkenalkan dirinya.
 
“Nama saya Neza Febrianty, alasan saya masuk ekskul ini kerena…” kata Neza masih tergantung, lalu Neza menatap Akbar dengan tajam lalu memalingkan kembali pandangannya pada Sukma yang menanyanya.
 
“Karena apa??” tanya Sukma.
 
“Karena saya suka puisi, saya suka musik dan saya yakin dengan masuk ekskul ini saya dapat mengembangkan diri saya dan bisa menjadi diri saya sendiri. Karena saya baru di dunia putih abu ini dan masih mencari jati diri saya, maka saya mohon bantuan para kakak kelas untuk membimbing saya di ekskul ini” alasan Neza panjang lebar.
 
“Waw!!!! Keren-keren…. Yuk beri uplouse buat kalian semua yang sudah ingin masuk ke ekskul ini” ucap kak Sukma.
 
Lalu para kakak kelas bercerita sedikit tentang sejarah didirikannya ekskul tersebut. Dalam beberapa menit, mereka telah larut dalam suasana kekeluargaan dan canda tawa. Namun itu belum sampai ke acara inti dimana mereka akan mengikuti games.
Baris 131 ⟶ 133:
Sementara Neza hanya tersenyum tersipu malu. Kemudian mereka kembali berkumpul dan larut dalam canda tawa. Sementara itu, dari ujung lapangan basket Tari memandang tampaknya sedang memperhatikan Neza dan kawan-kawannya.
 
Saat acara latihan selesai, kebetulan Neza keluar dari gerbang sekolah bersama Akbar. Walau mereka tidak berdua, namun hati Neza begitu senang. Karena hari ini banyak waktu yang telah ia lewati bersama Akbar. Apalagi games tadi, membuat Neza makin tergila-gila.
 
[[Kategori:Aku Ingin Menjadi yang Terbaik Untukmu, Bukan yang Tercantik Bagimu|Dialog Cinta]]