Romawi Kuno/Seni: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12:
 
Pada abad ketiga Masehi, beberapa konsep baru bermunculan dalam seni Romawi. Yang pertama adalah peperangan dengan kaum Jerman di utara. Hal ini ikut diabadikan dalam seni (kadang dengan gaya yang berlebihan), seperti misalnya pada Tiang Markus Aurelius, yang memperlihatkan orang-orang yang kepalanya dipotong atau isi perutnya dikeluarkan. Contoh lainnya adalah Pelengkung Severus. Yang kedua adalah penggunaan bor yang mulai menggantikan pahat. Hal ini membuat pembuatan patung menjadi lebih mudah dan cepat. Patung Romawi pun terlihat berbeda. Yang ketiga adalah meningkatnya perhatian ada jiwa, mungkin akibat pengaruh agama Nasrani. Hal ini ditunjukkan dengan patung-patung yang lebih menekankan pada mata (jendela jiwa), kadang dengan pandangan ke atas (surga). Bagian tubuh pun dianggap kurang penting sehingga para pematung kadang membuat bagian tubuh lainnya secara tidak akurat, kadang tangan dan kakinya terlalu pendek, atau kepalanya terlalu besar. Gaya ini terus berlanjut sampai kejatuhan Romawi.
 
== Tembikar ==
Tembikar Romawi diawali dengan meniru gaya tembikar Etruska, namun kemudian berkembang dengan gayanya sendiri. Secara umum, tembikar di Italia cenderung memiliki satu warna dan dekorasinya pun dicetak, tidak seeprti tembikar Yunani yang hiasannya dilukis. Pada masa republik, kebanyakan tembikar dibuat di dekat tempat tembikar tersebut akan digunakan. Namun pada masa kekaisaran, mulai berdiri pabrik-pabrik tembikar, yang memproduksi tembikar untuk kemudian dijual ke berbagai tempat. Ada beberapa pabrik di Italia, di dekat kota yang disebut Arezzo, dan beberapa lainnya di Prancis selatan.<!--
 
 
South Gaulish pottery
 
This pottery was made in a new way, which the Italians had learned from West Asian potters in the recently conquered eastern areas of the Empire. Instead of being black like earlier pottery, it was red. And the decoration was created by pushing the clay into plaster molds, instead of by painting it on. Molding the decoration was much faster and cheaper than painting it, so these factories could make great quality pottery and sell it very cheaply. This pottery was a big hit, and the factories made a lot of money.-->
 
[[Kategori:Romawi Kuno]]