Mitologi Yunani/Perang Troya/Keputusan Paris: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:El juicio de Paris-El jui de Paris-Joan de Joanes.jpg|250px|right|thumb|Paris dan tiga dewi]]
Dua dewa utama, Zeus dan Poseidon, bernafsu pada Thetis, dewi laut. Mereka berusaha sebisa mungkin untuk memperkosanya. Namun tiba-tiba Themis (atau Prometheus) meramalkan bahwa putra yang dilahirkan Thetis akan menjadi lebih kuat dari ayahnya. Setelah mengetahui ramalan itu, Zeus dan Poseidon tak lagi berminat pada Thetis. Zeus lalu menikahkan Thetis dengan Peleus.
 
Baris 8:
Ketiga dewi tersebut kemudian mendatangi Paris dan menawarkan berbagai hadiah sebagai imbalan jika Paris memilih mereka. Athena berjanji akan menjadikannya pemimpin perang yang berjaya, Hera menawarkan untuk menjadikannya raja yang sangat kaya, sedangkan Afrodit menawarkan wanita tercantik di dunia, Helen dari Sparta. Paris akhirnya memihak Afrodit dan memberikan apel emas itu pada sang dewi, dengan demikian menyatakan bahwa Afrodit adalah dewi tercantik. Keputusan ini membuat Hera dan Athena murka, dan akibatnya akan terlihat pada perang Troya.
 
[[Berkas:Helene Paris David.jpg|200px|left|thumb|Helen dan Paris]]
Sebenarnya Paris saat itu sudah mempunyai istri, yaitu seorang nimfa gunung bernama Oinone. Namun demi Helen, Paris pun meninggalkan istrinya. Oinone berkata pada Paris bahwa jika nanti Paris terluka, Oinone selalu bersedia untuk menyembuhkannya. Oinone berharap suaminya suatu saat akan kembali. Sementara Helen di Sprata juga sudah mempunyai suami, yaitu Menelaos, raja Sparta.