Mitologi Yunani/12 Tugas Herakles/Tugas Kedelapan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'Tugas kedelapan Herakles adalah mnangkap kuda-kuda betina Diomedes. Diomedes adalah raja Bistones di Thrakia. Dia memliki empat ekor kuda betina yang sennag memakan manus...'
 
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
 
Di antara rombongan Herakles, ada seorang pemuda bernama Abderos. Dia adalah putra Hermes dan merupakan kekasih lelaki Herakles. Abderos ditugaskan oleh Herakles untuk menjaga kuda-kuda yang telah ditangkap sementara Herakles pergi. Namun ketika Herakles kembali, dia mendapati bahwa Abderos tela dimakan oleh kuda-kuda itu. Sebagai ungkapan rasa dukanya, Herakles mendirikan sebuah kota yang dia beri nama Abdera.
== ==
Admetos adalah raja Pherai dan suami Alkestis, putri Pelias.
 
Ketika dewa matahari, Apollo, harus mengabdi pada Admetos selama satu tahun sebagai pelayan, Admetos memperlakukan sang dewa dengan sangat baik, karena Admetos memang terkenal sebagai salah satu penguasa yang baik hati Apollo sendiri dihukum karena telah membunuh seoran Kiklops yang membuat petir untuk Zeus. Apollo membunuhnya karena Zeus telah membunuh putra Apollo, Asklepios.
 
Karena kebaikan hatinya, Apollo menolong Admetos dalam upaya meminang Alkestis. Ketika itu ayah Alkestis memberi ketentuan bahwa calon suami Alkestis harus bisa mengendarai kereta perang yang ditarik oleh seekor singa dan seekor babi hutan. Berkat bantuan Apollo, Admetos sukses melakuakn tugas tersebut.
 
Apollo juga memberi hadiah dengan memberitahu Admetos kapan dia akan mati. Admetos bisa saja menghindari kematiannya, asalkan ada orang lain yang mau mati demi dia. Tidak ada yang mau melakukannya, tidak para penasehatnya, tidak anak buahnya, tidak orang tuanya. Akhinya Alketsis, yang sangat mencintai suaminya, mau mati demi dia.
 
Ketika itu Herakles, yang sedang melakukan tugas kedepalannya, datang mengunjungi Admetos. Herakles tidak tahu bahwa Alkestis akan mati malam itu. Admetos menjamu Herakles dengan sangat ramah sambil secara diam-diam berduka atas istrinya.