Seratus Hari/Harapan Orang Tua: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nein (bicara | kontrib)
k Suntingan Neinbot (Pembicaraan) dikembalikan ke versi terakhir oleh Jagawana
diperolhe -> diperoleh
 
Baris 24:
"Bukan orang besar seperti dalam buku-bukumu, nak! Melainkan orang yang berjiwa besar, menghormati orang lain bukan karena kedudukan dan kekayaan, serta berupaya membantu orang dengan tidak merendahkan atau melalui belas kasihan. Orang-orang seperti itu yang banyak dibutuhkan oleh tlatah ini," jelas ayahnya.
 
Mengangguk-angguk Arme mendengar penjelasan ayahnya. Ayahnya tidak bersekolah tetapi pergaulannya luas. Dari omong-omong dengan orang-orang di pasar, warung dan ladang ia mendapat banyak informasi yang tidak diperolhediperoleh Arme di sekolah. Informasi yang hanya dibicarakan di kalangan rakyat jelata. Jika orang besar adalah seperti itu, adalah sosok yang diharapkan oleh sebagian besar rakyat untuk menjadi pemimpin dari mereka.
 
Pernah sekali ayahnya mengatakan bahwa kita harus luwes dalam menuntut ilmu, bisa dari sekolah dan buku, akan tetapi bisa juga dari orang-orang di sekitar kita. Pendidikan itu tak ada batasnya. Jangan pernah meremehkan orang yang tidak bersekolah, karena bisa saja mereka memiliki pengetahuan-pengatahuan yang tidak dimiliki oleh orang bersekolah karena belum pernah dituliskan. Orang-orang sekolah juga membaca buku yang merupakan hasil dari orang-orang yang berbuat. Orang-orang yang berbuat merupakan orang-orang kebanyakan. Rakyat jelata.