Mitologi Yunani/Dewa Olimpus/Apollo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 23:
Zeus memerintahkan Apollo untuk mengabdi selama sembilan tahun kepada seorang manusia yang bernama Admetos, raja Ferai. Selama masa pengabdian Apollo, Admetos bersikap sebagao seorang pria yang baik dan sangat menghormati para dewa. Apollo membalas kebaikan Admetos dengan memperingatkannya mengenai takdirnya. Admetos dapat menghindari kematian jika ada orang lain yang mau mati menggantikannya. Tapi tidak yang mau sampai akhirnya istri Admetos sendiri, yaitu Alkestis. Admetos tetap hidup namun dia menyesal ketika mengetahui bahwa istrinya telah mati. Untunglah Herakles membantu Admetos. Sang pahlawan pergi ke dunia bawah dan bertarung dengan Thanatos, dewa kematian. Herakles menang dan berhasil membawa Alkestis kembali dari kematian.
 
Apollo dan Poseidon juga pernah dihukum oleh Zeus untuk mengabdi kepada Laomedon, raja Troya, selama setahun. Dengan bantuan seorang manusia bernama Aiakos, raja Aigina, mereka membangun dinding pertahanan Troya. Setelah dinding itu selesai, kedua dewa itu meminta imbalan yang dulu pernah dijanjikan oleh Laomedon. Akan tetapi, Laomedon mengingkari janjinya dan tak mau memberi mereka imbalan. Kedua dewa itu pun menghukum sang raja. Poseidon mengirim seekor monster laut untuk meneror rakyat Troya, sedangkan Apollo menimpakan wabah penyakit pes ke kota Troya.
 
Meskipun begitu, selama Perang Troya, Apollo membantu orang Troya, khususnya pahlawan Troya, Hektor dan Aineias. Dalam perang ini, lagi-lagi Apollo mengirim wabah penyakit, kali ini kepada pasukan Yunani, karena Agamemnon tak mau membebaskan tawanan sekaligus gundik, Khriseis, kepada ayahnya, Khrises, yang merupakan pendeta Apollo. Apollo menghukum Agamemnon dengan menghujani perkemahan Yunani dengan penyakit mematikan dari langit, memicu epidemik dalam perkemahan Yunani.
 
Dalam mitos mengenai Niobe, Apollo membunuh semua anak lelaki Niobe sedangkan Artemis membunuh semua anak perempuannya dengan panah. Niobe sebelumnya menyombong bahwa dia lebih hebat dari Leto, ibu Apollo dan Artemis, karena dia melahirkan tujuh pasang anak sedangkan Leto hanya sepasang. Ini membuat Apollo dan Artemis marah.
 
Dalam perjalanan ke Troya, Akhilles membuuh Tenes, raja Tenedos, yang merupakan putra Apollo. Akibatnya, Apollo ikut terlibat dalam kematian Akhilles pada tahun terakhir perang. Ketika itu Akhilles sedang mengejar para prajurit Troya yang sedang kabur, dan Paris menembakkan panahnya pada Akhilles. Apollo mengarahkan panah itu kepada pada titik kelemahan Akhilles, yaitu tumitnya.
----
 
[[Kategori:Mitologi Yunani]]