Mitologi Yunani/Dewa Olimpus/Apollo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 15:
Apollo adalah dewa ramalan dan orakel. Orakel di Delphi adalah tempat ramalannya yang paling utama, meskipun tempat itu pada awalnya dimiliki oleh Gaia, lalu oleh Themis dan Foibe, sebelum akhirnya orakel itu diserahkan kepada Apollo. Delphi hanyalah pemukiman kecil pada periode Mykenai Baru pad abad ke-8 SM daerah itu dibangun dan menjadi pusat pemujaan Apollo.
 
Apollo juga merupakan dewa pengobatan dan penyembuhan. Meskipum, dalam sumber-sumbernya yang lebih awal, dewa pengobatan adalah PaionPaeon, tapi nama itu bisa saja adalah salah satu julukan Apollo.
 
Barangkali anaknya yang paling terkenal adalah Asklepios, dari hubungannya dengan Koronis, putri Flegias. Ketika sedang hamil, Koronis berselingkuh dengan seorang manusia bernama Iskhis. Ketika Apollo mengetahui hal ini, dia marah dan membunuh Koronis, tapi dia sempat menyelamatkan bayinya dari rahim Koronis. Asklepios tumbuh menjadi seorang tabib yang luar biasa, bahkan dia mampu menghidupkan orang mati. Beberapa bahkan menyebut Asklepios sebagai dewa penyembuhan.
Baris 31:
Dalam perjalanan ke Troya, Akhilles membuuh Tenes, raja Tenedos, yang merupakan putra Apollo. Akibatnya, Apollo ikut terlibat dalam kematian Akhilles pada tahun terakhir perang. Ketika itu Akhilles sedang mengejar para prajurit Troya yang sedang kabur, dan Paris menembakkan panahnya pada Akhilles. Apollo mengarahkan panah itu kepada pada titik kelemahan Akhilles, yaitu tumitnya.
----
Seperti banyak dewa muda lainnya, Apollo tak pernah menikah, tapi dia memperkosa banyak perempuan. Salah satu gadis yang diperkosanya adalah Kreusa, putri Erekhteus, yang menjadi ibu bagi Ion. Apollo dan Hermes jatuh cinta pada Khiones, putri Daidalion. Suatu ketika, Hermes memperkosa Khione pada siang hari, sedangkan pada malam harinya giliran Apollo yang memperkosa Khione. Khione melahirkan sepasang anak kembar, yaitu Autolikos (pencuri) putra Hermes dan Filamon (penyair) putra Apollo.
 
Kisah cinta Apollo yang paling terkenal justru adalah hubungan yang gagal. Apollo mengejek Eros (Cupid) dan mengatakan bahwa dia lebih hebat dalam memanah. Marah atas ejeakn ini, Eros menggunakan satu panah emasnya dan membuat Apollo jatuh cinta pada seorang nimfa bernama Dafne, putri dewa sungai Peneios. Eros lalu menembak Dafne dengan panahnya juga, tapi Dafne diberi panah timah, yang membuatnya tidak dapat mencintai orang lain. Apollo berusaha mengejar Dafne tapi sang nimfa terus-menerus kabur. Supaya dapat lolos, Dafne berdoa kepada ayahnya, atau mungkin kepada Gaia dewi bumi, supaya wujudnya diubah. Doanya dikabulkan dan dia diubah menjadi pohon salam. Apollo bersedih karena gadis pujaannya sudah berubah menjadi sebatang pohon Untuk mengenang Dafne, Apollo mematahkan satu ranting pohon salam itu dan memakainya di kepalanya. Apollo juga menjadikan pohon salam sebagai pohon keramatnya. Tidak hanya itu, Setiap sembilan tahun, di Thebes dilaksanakan suatu festival untuk mengenang kejadian ini. Dalam gelaran tersebut, ada suatu proses yang mana seorang bocah lelaki berjalan bersama seorang pendeta dan salah seorang kerabat terdekatnya, yang membawa batang zaitun. Sang bocah membawa bunga salam dan bole perunggu.
 
[[Kategori:Mitologi Yunani]]