Mitologi Yunani/Dewa Olimpus/Apollo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
Apollo adalah dewa panahan, dan dia membawa busur perak seperti Artemis. Apollo senang berburu bersama saudarinya itu, dan kadang-kadang bersama ibunya juga. Apollo juga memiliki sebilah pedang emas.
 
[[Berkas:Illustrerad Verldshistoria band I Ill 087.jpg|200px|right|thumb|Apollo memegang liranya.]]
Apollo adalah dewa musik. [[Mitologi Yunani/Dewa Olimpus/Hermes|Hermes]] memberinya alat musik lira yang telah dia ciptakan. Hermes membuatnya dari cangkang kura-kura dan senarnya dibuat dari bulu domba. Tidak ada manusia maupun dewa yang mampu memainkan lira sehebat Apollo.
 
Beberapa berpendapat bahwa Apollo adalah ayah musisi manusia terhebat, yaitu [[Mitologi Yunani/Orfeus dan Euridike|Orfeus]], dari hubungannya dengan Kalliope, salah seorang Musai. Sementara pendapat lainnya menyebutkan bahwa ayah Orfeus adalah raja Thrakia, Oiagros. Meskipun demikian, Orfeus juga piawai memainkan lira. Putra Apollo lainnya, yang bernama Linos, juga merupakan seorang musisi yang handal, namun dia dibunuh oleh muridnye, [[Mitologi Yunani/Herakles|Herakles]].
 
[[Berkas:Melchior Meier - Apolo, Marsias, Midas e Pan, 1581.jpg|200px|left|thumb|Apollo menghukum Marsias dan Midas.]]
Beberapa kali manusia dan makhluk lainnya menantang Apollo dalam kontes musik, dan mereka dihukum karena kelancangan itu. Apollo kadang seringkali menghukum mereka yang berani bersaing melawannya. Seorang satir bernama [[Mitologi Yunani/Marsias dan Thamiris|Marsias]], yang memainkan suling buatan dewi [[Mitologi Yunani/Dewa Olimpus/Athena|Athena]], pernah menantang Apollo. Marsias kalah dan akibatnya dia dikuliti hidup-hidup oleh Apollo.
 
Baris 24 ⟶ 26:
Zeus memerintahkan Apollo untuk mengabdi selama sembilan tahun kepada seorang manusia yang bernama Admetos, raja Ferai. Selama masa pengabdian Apollo, Admetos bersikap sebagao seorang pria yang baik dan sangat menghormati para dewa. Apollo membalas kebaikan Admetos dengan memperingatkannya mengenai takdirnya. Admetos dapat menghindari kematian jika ada orang lain yang mau mati menggantikannya. Tapi tidak yang mau sampai akhirnya istri Admetos sendiri, yaitu Alkestis. Admetos tetap hidup namun dia menyesal ketika mengetahui bahwa istrinya telah mati. Untunglah Herakles [[Mitologi Yunani/12 Tugas Herakles/Tugas Kedelapan|membantu Admetos]]. Sang pahlawan pergi ke dunia bawah dan bertarung dengan Thanatos, dewa kematian. Herakles menang dan berhasil membawa Alkestis kembali dari kematian.
 
[[Berkas:Apollo razi grotami pomoru.jpg|200px|right|thumb|Apollo memanahkan wabah ke perkemahan Yunani.]]
Apollo dan [[Mitologi Yunani/Dewa Olimpus/Poseidon|Poseidon]] juga pernah dihukum oleh Zeus untuk mengabdi kepada Laomedon, raja Troya, selama setahun. Dengan bantuan seorang manusia bernama Aiakos, raja Aigina, mereka membangun dinding pertahanan Troya. Setelah dinding itu selesai, kedua dewa itu meminta imbalan yang dulu pernah dijanjikan oleh Laomedon. Akan tetapi, Laomedon mengingkari janjinya dan tak mau memberi mereka imbalan. Kedua dewa itu pun menghukum sang raja. Poseidon mengirim seekor monster laut untuk meneror rakyat Troya, sedangkan Apollo menimpakan wabah penyakit ke kota Troya.
 
Meskipun begitu, selama [[Mitologi Yunani/Perang Troya|Perang Troya]], Apollo membantu orang Troya, khususnya pahlawan Troya, Hektor dan Aineias. Dalam perang ini, lagi-lagi Apollo mengirim wabah penyakit, kali ini kepada pasukan Yunani, karena Agamemnon tak mau membebaskan tawanan sekaligus gundik, Khriseis, kepada ayahnya, Khrises, yang merupakan pendeta Apollo. Apollo menghukum Agamemnon dengan menghujani perkemahan Yunani dengan panah dewata berisi penyakit mematikan dari langit, memicu epidemik dalam perkemahan Yunani.
 
[[Berkas:Johann Balthasar Probst 009.jpg|200px|left|thumb|Apollo memanah Akhilles.]]
Dalam mitos mengenai [[Mitologi Yunani/Niobe|Niobe]], Apollo membunuh semua anak lelaki Niobe sedangkan Artemis membunuh semua anak perempuannya dengan panah. Niobe sebelumnya menyombong bahwa dia lebih hebat dari Leto, ibu Apollo dan Artemis, karena dia melahirkan tujuh pasang anak sedangkan Leto hanya sepasang. Ini membuat Apollo dan Artemis marah.
 
Baris 46 ⟶ 50:
Ketika Herakles datang ke orakel Delphi untuk mencari tahu cara mengobati penyakit kulitnya, peramal di sana tidak bersedia memberitahunya. Herakles marah dan merebut tripod tempat sang peramal duduk. Dia lalu memberitahu para peramal di sana bahwa dia akan mendirikan orakelnya sendiri. Apollo marah dan sudah mau melawan Herakles, tapi Zeus ikut campur dan mencegah mereka bertarung. Dia memisahkan kedua putranya itu dengan petirnya. Herakles sebenarnya tidak mau bertarung melawan Apollo, dia hanya ingin obat untuk penyakitnya. Apollo kagum atas keberanian Herakles, dan menyuruh peramalnya untuk memberitahu obat untuk Herakles.
 
[[Berkas:Illustrerad Verldshistoria band I Ill 194.png|200px|right|thumb|Dewa Apollo.]]
Ketika Hrakles ikut serta dalam Olimpiade dan memenangkan semua canag olahraga, semua dewa memberikan hadiah kepadanya. Apollo memberinya busur panah, namun Herakles lebih suka menggunakan busurnya, yang ia buat sendiri.