Mitologi Yunani/Dewa Olimpus/Artemis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 23:
Jadi ketika Agamemnon lupa berkurban untuknya, Artemis mengirim angin kencang untuk mencegah armada Yunani keluar dari pelabuhan di Aulis menuju Troya. Artemis hanya mau melepas halangan itu jika Agamemnon mengurbankan putrinya (Iphigeneia). Dalam beberapa versi, Artemis memindahkan Iphigeneia ke Tauris, dan mengganti pengurbanannya dengan seekor rusa. Dalam cerita yang kemungkinan lebih asli, Iphigeneia mati dikurbankan di Aulis. Terlepas dari versinya yang beragam, Agamemnon kehilangan putrinya akibat Artemis dan armada Yunani pun dapat berlayar ke Troya. Menurut Euripides, Iphigeneia bertugas sebagai pendeta di kuil Artemis di Tauris, di sana dia harus melaksanakan ritual kurban manusia, dan yang dikurbankan adalah orang asing yang datang ke Tauris. Praktik ini dilakukannya hingga saudaranya datang menyelamatkannya.
 
Jadi bisa dilihat dari kultus Artemis yang mengharuskan kurban manusia bahwa Artemis merupakan seorang dewi yang haus darah. Dari semua dewa di Olimpus, selain Artemis hanya ada satu dewa lainnya yang menyukai kurban manusia, yaitu Ares, dewa perang.
 
Artemis nampaknya adalah dewi para nimfa, karena banyak pengikutnya yang ikut berburu bersamanya, khususnya para nimfa hutan dan nimfa gunung. Mereka seringkali merupakan kawannya, kapanpun sang dewi ingin berburu. Berdasarkan Himne Kallimakhos untuk Artemis, Artemis muda mengumpulkan enam puluh putri Okeanos dan Tethis, dan dua puluh nimfa Amisos, sebuah sungai di Kreta, sebagai kawan dan pengikutnya. Semua Okeanid itu berusia sembilan tahun.
 
Para nimfa ini seringkali berusaha meniru Artemis - menikmati perburuan bersama nyonya mereka dan berupaya untuk tetap menjadi perawan.
 
Akan tetapi, banyak nimfa yang tidak berhasil menjaga keperawanan mereka seperti dewi pujaan mereka, karena para dewa seringkali dengan bernafsu memperkosa para nimfa itu. Sebagian besar nimfa tidak kuasa menghindari nafsu para dewa yang perkasa, namun Artemis hampir tidak pernah merasa kasihan terhadap permasalahan para nimfa itu. Kallisto pernah menjadi salah satu kawan favorit Artemis, hingga suatu hari Zeus memperkosanya. Menurut beberapa sumber, setelah itu Artemis kemungkinan mengusir Kallisto yang malang atau membunuh bekas kawannya itu.
 
Ketika Artemis masih muda, dia menemukan segerombolan rusa di perbukitan Parrhasia, di dekat bantaran Anauros yang berkerikil hitam. Ada lima ekor rusa di sana, mereka lebih besar daripada banteng dan tanduknya berupa emas. Artemis berhasil menangkap empat di antaranya, yang kemudian dia gunakan untuk menarik kereta perangnya. Sementara rusa kelima kabur ke bukit Kerinitia, dan kemudian dikenal sebagai Rusa Kerinitia. Hewan ini dikeramatkan untuk sang dewi. Herakles pernah menangkap rusa ini dalam rangka tugas ketiganya untuk raja Euristheus di Tiryns.
 
Berdasarkan penulis lainnya, Artemis memperoleh rusa-rusa itu dari nimfa Pleiad, Taygete, karena sang dewi telah membantunya.
----
[[Kategori:Mitologi Yunani]]