Tahu Sama Tahu/Lalu Lintas/Kendaraan Umum/Ojek: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kiasyani (bicara | kontrib)
Alagos (bicara | kontrib)
←Membatalkan revisi 29156 oleh Kiasyani (Bicara)
Baris 24:
*Lalu lintas sepanjang jalan menuju tujuan yang diinginkan terkenal sebagai jalan yang tidak pernah lengang. Dengan kata lain, hanya motor yang bisa menembus jalan itu dengan waktu singkat.
*Cuaca relatif cerah dan tidak hujan. Tukang ojek sudah terbiasa untuk berkendara di tengah hujan, tapi mungkin tidak bagi penumpang.
*Penumpang tidak rentan masuk angin. Perjalanan dengan sepeda motor membuat penumpang terekspos dengan angin yang lumayan kencang akibat berkendara pada kecepatan tertentu. Jika tidak terbiasa, maka penumpang harus menyiapkan diri dengan [http://belanjabajuanak.blogspot.com/2012/03/jaket-wanita.html jaket] yang nyaman.
*Penumpang butuh waktu yang sangat singkat untuk tiba di tujuan. Misalnya sang penumpang ojek butuh tiba di lokasi tertentu di tengah kota Jakarta dalam waktu 10 menit, dengan jarak tempuh 10 km. Maka ojek merupakan pilihan yang tepat. Karena kecepatan tempuh rata-rata di kota Jakarta (terutama daerah macet) berkisar antara 10-20 km/j.
*Tidak masalah dengan kenyamanan. Penumpang ojek beresiko lututnya tersenggol kendaraan lain, mendapati wajah tak bersahabat dari pengemudi kendaraan yang tersenggol spion atau bempernya, pantat yang tepos karena jok motor yang seadanya, getaran kuat pada motor bermesin 4-tak, resiko rem mendadak sehingga harus menempel dan berpegangan erat pada tukang ojek, menikmati asap knalpot, hingga kepanasan karena terik matahari yang langsung menerjang kepala tanpa halangan.