Mitologi Yunani/Dewa Olimpus/Afrodit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 30:
 
Salah satu anak manusianya adalah pahlawan Dardania Aineias, putra dari kekaishnya Ankhises, raja Dardania. Hubungannya dengan Ankhises diceritakan dalam salah satu sajak Homeros. Ankhises sendiri menjadi pincang akibat terkena petir Zeus, karena dia menyombongkan diri telah berhubungan seksual dengan Afrodit. Afrodit memihak Troya dalam Perang Troya, bukan hanya karena Paris memberikan apel emas kepadanya sebagai pertanda bahwa Afrodit adalah dewi tercantik, melainkan pula karena Aineias adalah sekutu Troya. Ketika Afrodit berusaha menyelamatkan Aineias yang terluka, Diomedes melukai Afrodit dan mengusirnya dari medan perang. Diomedes mengatakan kepada Afrodit bahwa medan perang bukanlah tempat baginya. Aneias sendiri pada akhirnya diselamatkan oleh Apollo. Kelak Afrodit menghukum Diomedes setelah perang usai. Diomedes berhasil tiba di rumahnya namun ternyata istrinya berselingkuh dan bahkan selingkuhannya itu kemudian mengusir Diomedes dari Argos.
 
Afrodit tak segan-segan menghukum siapa saja yang menghina atau menolak menyembahnya. Hippolitos, putra pahlawan Theseus, menyembah Artemis tapi tak mau menyembah Afrodit. Akibatnya Afrodit membuat ibu tirinya, Faidra, putri raja Minos, jatuh cinta kepadanya. Faidra ingin bercinta dengan Hippolitos namun ditolak, sehingga Faidra pun bunuh diri setelah menulis sepucuk surat yang menyebutkan bahwa Hippolitos telah memperkosanya. Theseus membaca surat itu dan mempercayai isinya. Dia menjadi marah dan mengutuk serta mengusir Hipplitos. Akibat kutukan itu, Hippolitos tewas ketika sedang mengendarai kereta perangnya. Athena lalu mengungkapkan kepada Theseus bahwa Hippolitos tidak bersalah, namun semua sudah terlambat.