Mitologi Yunani/Dewa Olimpus/Afrodit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32:
 
Afrodit tak segan-segan menghukum siapa saja yang menghina atau menolak menyembahnya. Hippolitos, putra pahlawan Theseus, menyembah Artemis tapi tak mau menyembah Afrodit. Akibatnya Afrodit membuat ibu tirinya, Faidra, putri raja Minos, jatuh cinta kepadanya. Faidra ingin bercinta dengan Hippolitos namun ditolak, sehingga Faidra pun bunuh diri setelah menulis sepucuk surat yang menyebutkan bahwa Hippolitos telah memperkosanya. Theseus membaca surat itu dan mempercayai isinya. Dia menjadi marah dan mengutuk serta mengusir Hipplitos. Akibat kutukan itu, Hippolitos tewas ketika sedang mengendarai kereta perangnya. Athena lalu mengungkapkan kepada Theseus bahwa Hippolitos tidak bersalah, namun semua sudah terlambat.
 
Afrodit juga cemburu pada orang yang lebih cantik daripada dirinya. Dalam suatu kisah Romawi, ada seorang wanita bernama Psikhe yang lebih cantik daripada Afrodit. Akibatnya Afrodit ingin membuat Psikhe menikah dengan monster. Akan tetapi, putranya sendiri, Eros (Cupid), malah jatuh cinta kepada Psikhe.
 
Meskipun demikian Afrodit juga dapat bersikap baik. Sia memberikan hadiah bagi penyembahnya yang setia, Pigmalion. Pigmalion adalah seorang pematung yang jatuh cinta kepada salah satu patung sendiri. Afrodit lalu membuat patung itu hidup sehingga Pigmalion dalam hidup bahagia bersama wania itu yang diberi nama Galateia.