Mitologi Yunani/Kisah Hukuman/Pentheus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Pompeii - Casa dei Vettii - Pentheus.jpg|200px|right|thumb|Pentheus dibantai oleh para Mainad]]
Ini adalah kisah perseturuan antara dua sepupu, yang satu adalah seorang raja dan yang satu lagi adalah dewa. Tragedi Pentheus juga bertepatan dengan kebangkitan Dionisos, dewa anggur muda. Sebagian besar kisah ini berkaitan dengan drama tragedi Euripides yang berjudul Bakkhai.
Setelah berkelana d Asia, dewa Dionisos kemudian memutuskan untuk menyebarkan ritualnya di tempat asalnya, yakni Thebes. Ketika itu Thebes dipimpin oleh Pentheus, sepupu Dionisos. Namun Pentheus tidak mempercayai bahwa Dionisos adalah dewa. Pentheus berpikir bahwa ritual yang dibawa Dionisos adalah memalukan dan menjijikan.
 
Dionisos sebelumnya menghabiskan waktunya dengan menjelajahi daerah timur (Asia) setelah ditimpa kegilaan oleh Hera, ratu para dewa dan istri Zeus. Hera selalu menyiksa anak-anak dari selingkuhan Zeus. Dionisos dianiaya oleh Hera karena dia merupakan putra Zeus dengan Semele, putri raja Kadmos dari Thebes dengan Harmonia, putri Ares dan Afrodit. Hare menyebabkan Semele meninggal, namun Zeus berhasil menyelematkan janinnya, yang adalah Dionisos.
 
Ketika di Asia, Dionisos mendirikan pemujaannya dan memperoleh pengikut yang disebut Bakkhant atau Mainad. Ritusnya melibatkan mabuk-mabukkan dan pesta seks. Dionisos mengajarkan para pengikutnya cara membudidayakan tanaman anggur serta cara membuat minuman anggur, Sebagai dewa, Dionisos memberi hadiah bagi penguasa yang mengizinkannya mendirikan kuil atas namanya, namun dia juga akan menghukum orang yang tidak memperbolehkan orang menyembahnya.
 
Setelah selesai berkelana d Asia, dewa Dionisos kemudian memutuskan untuk menyebarkan ritualnya di tempat asalnya, yakni Thebes. Dia berniat untuk mendirikan pusat pemujaannya di sana. Ketika itu Thebes dipimpin oleh Pentheus, sepupu Dionisos. Namun Pentheus tidak mempercayai bahwa Dionisos adalah dewa. Pentheus berpikir bahwa ritual yang dibawa Dionisos adalah memalukan dan menjijikan.
 
Kadmos dan Teiresias, kakek dan teman Pentheus, berusaha mengajak Pentheus untuk mempercayai Dionisos. Namun Pentheus tetap berpegang pada pendiriannya. Pentheus malah semakin menekan kegiatan kelompok pemujaan Dionisos.