Mitologi Yunani/Kisah Hukuman/Pentheus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Pompeii - Casa dei Vettii - Pentheus.jpg|200px|right|thumb|Pentheus dibantai oleh para Mainad]]
Ini adalah kisah perseturuan antara dua sepupu, yang satu adalah seorang raja dan yang satu lagi adalah dewa. Tragedi Pentheus juga bertepatan dengan kebangkitan Dionisos, dewa anggur muda. Sebagian besar kisah ini berkaitan dengan drama tragedi Euripides yang berjudul Bakkhai.
 
Baris 8 ⟶ 7:
Setelah selesai berkelana d Asia, Dionisos memutuskan untuk menyebarkan ritualnya di tempat asalnya, yakni Thebes. Dia berniat untuk mendirikan pusat pemujaannya di sana.
----
[[Berkas:Pompeii - Casa dei Vettii - Pentheus.jpg|200px250px|right|thumb|Pentheus dibantai oleh para Mainad]]
Pada masa itu, kakek Dionisos, Kadmos, memutuskan untuk turun tahta dan digantikan oleh cucunya, Pentheus, putra Ekhion dan Agave, putri Kadmos. Pentheus masih muda ketika naik tahta. Ketika dia mendengar mengenai kedatangan Dionisos, Pentheus tak merasa senang. Dia tidak percaya bahwa Dionisos adalah sepupunya, karena dia percaya bahwa Semele meninggal bersama janinnya. Sang raja juga percaya bahwa bibinya Semele meninggal akibat dihukum dewa karena mengaku-ngaku bercinta dengan Zeus. Pentheus pun memutuskan untuk menekan pemujaan Dionisos, karena ia meyakini bahwa Dionisos hanyalah manusia biasa. Sang raja juga merasa bahwa ritus dan pesta Dionisos adalah memalukan dan menjijikan.
 
Baris 23:
 
Dionisos memandu sang raja ke bukit. Pentheus mencoba melihat ritus yang melibatkan ibu dan bibi-bibinya bersama para Mainad. Untuk melihat Misteri Bakkhos ini, Pentheus naik ke atas pohon, namun Agave melihatnya, dan dalam keadaan mabuk, dia mengira bahwa Pentheus adalah seekor singa. Menurut Ovidius, Pentheus dianggap sebagai babi hutan.
[[Berkas:Death Pentheus Louvre G445 full.jpg|250px|jmpl|ki|Lukisan guci yang menggambarkan Pentheus diserang oleh para Mainad]]
 
Agave dan saudarinya mengejar Pentheus, tanpa mengenali sang raja muda. Ibu Pentheus itu menyerang putranya sendiri dan melukainya dengan thirsos. Setelah terjatuh, tubuh Pentheus dikoyak-koyak oleh Agave dan saudarinya yang sedang gila. Mereka menyiksa Pentheus tanpa ampun hingga akhirnya Agave mencabut kepala putranya sendiri.