Mitologi Yunani/Kisah Hukuman/Aigina: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
 
Akan tetapi, rakyat di pulau Aigina tidak ikut memperoleh perlindungan Zeus. Akibatnya Hera dapat mengirim wabah penyakit ke pulau itu, yang menewaskan seluruh penduduk Aigina, kecuali Aiakos dan ibunya. Hewan-hewan di sana juga ikut mati akibat wabah itu. Tanpa rakyat di kerajannya, Aiakos dan Aigina terancam mati kelaparan. Mereka pun berdoa kepada Zeus supaya diberi pertolongan.
 
Suatu hari, Aiakos melihat bahwa semut-semut pekerja di pulau Aigina tidak terpengaruh oleh wabah. Oleh karena itu, Aiakos dan ibunya berdoa supaaya Zeus kembali mengisi pulau Aigina dengan penduduk, yang sama giatnya seperti semut.
 
Zeus menjawab doa mereka dan mengubah semut-semut itu menjadi manusia. Para manusia ini disebut suku Mirmidon.
 
Aiakos menjadi raja para Mirmidon. Orang-orang Mirmidon itu tidak hanya pekerja keras seperti semut, mereka juga merupakan prajurit yang tangguh di medan perang.
 
Aiakos menikahi Endeis dan menjadi ayah dari dua pahlawan terkenal, Peleus dan Telamon. Akan tetapi, pernikahan mereka tak bahagia. Aiakos bereseingkuh dengan seorang dewi laut (Nereid) bernama Psamathe, putri Nereus dan Doris, dan saudari dewi laut Thetis. Psamathe memberinya seorang putra bernama Fokos.
 
[[Kategori:Mitologi Yunani]]