Mitologi Yunani/Kisah Cinta/Afrodit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alagos (bicara | kontrib)
Baris 38:
Akan tetapi Apollodoros berpendapat bahwa Theias, raja Assyria, adalah ayah Adonis, sedangkan ibunya adalah Smirna, anak perempuan Theias sendiri. Penyair Romawi, Ovidius, menyebut ayahnya Kiniras, dan ibunya Mirra, yang merupakan putri Kiniras. Nama Smirna dan Miraa nampaknya sama, dan bermakna "pohon myrrh". Siapapun orang tua Adonis, kisah dari Apollodoros dan Ovidius intinya sama; anak perempuan Kiniras bersetubuh dengan ayahnya sendiri, dan para dewa menyelamatkannya Mirra/Smirna dari ancaman pembunuhan oleh ayahnya dengan cara mengubahnya menjadi pohon myrrh.
 
Sepuluh bulan kemudian, pohon myrrha itu terbuka dan mengeluarkan seorang bayi. Dewi Afrodit, yang kemungkinan paling berperan dalam hubungan intim Mirra dengan ayahnya, menyukai sang bayi, yang ia namai Adonis. Dia diam-diam menyembunyikan bayi itu di sebuah peti dan memberikannya kepada Persefone untuk dirawat.
Mirrha, yang telah berwujud pohon, melahirkan bayinya, yaitu seorang manusia bernama Adonis. Afrodit merasa kasihan dan mengambil bayi itu lalu memberikannya pada Persefon di dunia bawah untuk diasuh. Adonis tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan. Suatu hari Afrodit datang untuk mengambil kembali Adonis tetapi Persefon telah menyukai Adonis dan tak mau melepaskannya. Afrodit dan Persefon pun bertengkar sampai akhirnya Zeus turun tangan. Zeus memutuskan bahwa selama sepertiga tahun Adonis akan bersama Afrodit, sepertiga tahun berikutnya bersama Persefon, dan sepertiga tahun berikutnya terserah pada Adonis sendiri. Adonis tentu saja lebih memilih bersama Afrodit.
 
Akan tetapi, Persefone juga menyukai bayi itu begitu ia membuka petinya. Akibatnya ia tak mau mengembalikan sang bayi kepada Afrodit. Zeus, ayah Afrodit dan Persefone, akhirnya turun tangan untuk menyelesaikan perseturuan di antara kedua dewi itu. Zeus memutuskan bahwa selama sepertiga hidupnya Adonis akan bersama Afrodit, sepertiga lainnya bersama Persefone, dan sepertiga tahun berikutnya terserah pada Adonis sendiri. Adonis tentu saja lebih memilih bersama Afrodit.
 
Menurut penulis Romwi, Hyginus, Zeus meminta Musai Kalliope menyelesaikan perseteruan antara Afrodit dan Persefone. Kalliope menyatakan bahwa Adonis harus menghabiskan setengah tahun bersama masing-masing dewi. Afrodit amat marah dengan keputusan itu sehingga ia memicu masalah di kalangan mainad, yang akhirnya membunuh penyayi asal Thrakia, Orfeus, putra Kalliope.
 
Adonis dan Afrodit sering pergi berburu bersama. Suatu hari Afrodit harus meninggalkan Adonis berburu sendirian. Sebelum pergi, Afrodit berpesan pada Adonis untuk tidak mengganggu binatang buas. Setelah Afrodit pergi, Adonis melihat seekor babi hutan yang sangat besar. Adonis melupakan pesan Afrodit dan mengejar babi tersebut. Babi itu sangat kuat dan bukan tandingan Adonis. Babi itu menyerang Adonis sampai akhirnya Adonis mati karena kehabisan darah. Afrodit kembali dan sangat berduka ketika melihat kekasihnya mati. Untuk mengenang Adonis, Afrodit mengubah tubuh Adonis menjadi bunga anemone dan menyelenggarakan festival Adonia.