Mitologi Yunani/Dewa Minor/Thetis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
 
Pada akhirnya Zeus menikahkan Thetis dengan seorang pahlawan bernama Peleus, raja Phthia. Akan tetapi, seperti dewa laut lainnya, Thetis memiliki kemampuan berubah wujud. Sebelum Peleus dapat menikahi Thetis, ia terlebih dahulu harus menangkapnya ketika sang dewi sedang tertidur di guanya. Pelues juga harus mampu memegangi Thetis ketika ia berubah wujud menjadi api, air, singa, serigala, dan beragam bentuk lainnya hingga Thetis menyerah dan bersedia menikah dengan Peleus.
 
Akan tetapi pernikahan Thetis diganggu oleh Eris, dewi pertikaian, satu-satunya dewi yang tak diundang dalam acara itu. Eris marah dan melempar apel emas ke tengah-tengah para tamu. Apel itu bertuliskan "Untuk yang Tercantik." Tiga dewi yang kuat (Hera, Athena, dan Afrodit) masing-masing mengklaim bahwa merekalah yang tercantik dan berhak atas apel itu. Pada akhirnya Paris ditunjuk sebagai juri, dan ia memilih Afrodit sebagai penerima apel emas. Keputusan tersebut berujung pada Perang Troya, yang mengakibatkan kematian Akhilles, putra Thetis.
 
Thetis dan Peleus memiliki banyak putra, Thetis secara diam-diam berusaha membuat ketujuh putranya abadi dengan cara mengurapinya dengan ambrosia, lalu membakar bagian manusianya di api. Namun sebelum ia dapat menyelesaikan prosesnya dengan putra bungsunya, Akhilles, Peleus menghentikannya sehingga Thetis menjatuhkan putranya. Tubuh Akhilles menjadi kebal dari semua senjata, kecuali bagian tumitnya. Thetis sendiri marah akibat interventi Peleus dan ia pun pergi meninggalkan suaminya.
 
[[kategori:Mitologi Yunani]]