Abad Pertengahan/Sejarah/Tinggi/Kekaisaran Romawi Suci: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{navigator_tengah
Setelah meninggalnya Heinrich III pada 1056 M, dan dengan dibantu oleh Raja Polandia, Paus merasa cukup kuat untuk membebaskan diri dari kendali para Kaisar Romawi Suci. Di bawah Heinrich IV, Paus bersikeras dipilih bahwa para pendeta dan uskup hanya melayani Paus dan tidak dapat dipilih oleh dapat oleh Kaisar. Heinrich IV ingin memilih uskupnya sendiri untuk membantunya memerintah kekaisarannya, namun Paus ingin para uskup hanya melayani gereja. Akibatnya Paus mengucilkan Heinrich IV. Supaya dapat kembali ke Gereja, Heinrich terpaksa melakukan penebusan kepada Paus, dengan cara berlutut bertelanjang kaki di tanah bersalju Canossa, Italia utara pada 1077 M.
|buku=[[Abad Pertengahan]]
|sekarang=Kekaisaran Romawi Suci
|sebelum=[[Abad Pertengahan/Sejarah/Awal/Kekaisaran Romawi Suci|Kekaisaran Romawi Suci Awal]]
|berikut=[[Abad Pertengahan/Sejarah/Akhir/Kekaisaran Romawi Suci|Kekaisaran Romawi Suci Akhir]]
}}Setelah meninggalnya Heinrich III pada 1056 M, dan dengan dibantu oleh Raja Polandia, Paus merasa cukup kuat untuk membebaskan diri dari kendali para Kaisar Romawi Suci. Di bawah Heinrich IV, Paus bersikeras dipilih bahwa para pendeta dan uskup hanya melayani Paus dan tidak dapat dipilih oleh dapat oleh Kaisar. Heinrich IV ingin memilih uskupnya sendiri untuk membantunya memerintah kekaisarannya, namun Paus ingin para uskup hanya melayani gereja. Akibatnya Paus mengucilkan Heinrich IV. Supaya dapat kembali ke Gereja, Heinrich terpaksa melakukan penebusan kepada Paus, dengan cara berlutut bertelanjang kaki di tanah bersalju Canossa, Italia utara pada 1077 M.
 
Menjelang kematian Henry IV, putranya Heinrich V (yang menikahi Matilda dari Inggris) memberontak melawan ayahnya sendiri, dengan tujuan menjalin hubungan baik dengan Paus. Akhirnya Heinrich IV dipaksa menyerahkan tahtanya kepada putranya. Tidak lama kemudian pada 1106 M, Heinrich IV meninggal.