Dongeng/Kura-Kura dan Monyet Yang Rakus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang. “Kura-kura, mari kita menanam pohon pisa...'
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 26 Oktober 2013 03.31

Di tepi hutan hiduplah seekor monyet dan seekor kura-kura. Pada suatu hari, monyet mengajak kura-kura menanam pohon pisang.

“Kura-kura, mari kita menanam pohon pisang,” ajak monyet.

“Ayo, kau di sebelah kanan aku di sebelah kiri,” jawab kura-kura.

Hari berganti hari. Setiap hari kura-kura merawat pohon pisangnya.

“Tumbuh, tumbuhlah pohon pisangku,” kura-kura bernyanyi riang.

Monyet hanya melihat tingkah kura-kura sambil tiduran di rerumputan.

“Apa kabar Monyet? Bagaimana pohon pisangmu?” sapa kura-kura kepada monyet.

“Biarkan saja, besok-besok juga berbuah,” jawab monyet sombong.

Bulan berganti bulan, pohon pisang kura-kura berbuah. Buahnya besar-besar. Ia akan mengundang kawan-kawannya untuk diajak berpesta pisang. Sebaliknya, pohon pisang monyet mati karena tidak dirawat.

Pisang tanaman kura-kura pun siap dipanen.

kura-kura_monyet2

“Bagaimana cara memetik buah pisang ini?” pikir kura-kura. “Mungkin monyet mau membantuku.”

Kura-kura lalu meminta bantuan kepada monyet.

“Maukah kau membantuku memetik buah pisang ini?” tanya kura-kura.

“Aku bersedia, tetapi buah pisang itu nanti dibagi dua.” jawab monyet.

“Baik! ” jawab kura-kura.

Monyet lalu memanjat pohon pisang kura-kura. Bau harum buah pisang menggoda selera monyet. Ia lupa akan janjinya.

Kura-kura menunggu di bawah pohon pisang.

kura-kura_monyet3

“Monyet, mana pisang bagianku?” teriak kura-kura.

“Sebiji pun tidak ada,” jawab monyet rakus.

“Monyet, ini pohon pisangku!” rengek kura-kura hampir menangis.

“Salah sendiri mengapa tidak bisa memanjat pohon?” ejek monyet.

Kura-kura mulai menangis. Hatinya sedih bercampur marah. Ia lalu menggoyang-goyang pohon pisang itu.

Tiba-tiba…. bruk! Pohon pisang itu tumbang. Monyet itu jatuh. Dia mengerang kesakitan. Tubuhnya tertimpa batang pohon pisang.

“Ampun kura-kura, tolong aku! Aku menyesal…” kata monyet.

Tetapi, kura-kura hanya berlalu begitu saja menghiraukan teriakan monyet. Sang monyet pun merengek kesakitan sekaligus menyesal telah kehilangan sahabat baiknya.